Desa yang Hilang di Peta
August 15, 2024
Di sebuah negeri yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, terdapat sebuah desa bernama Dusun Cahyawangi. Masyarakat di desa ini hidup sederhana, dengan ladang dan kebun sayur yang berlimpah. Mereka saling mengenal satu sama lain dan kebahagiaan setiap hari selalu mengisi udara yang segar. Namun, ada satu hal yang aneh: Dusun Cahyawangi tidak pernah muncul di peta manapun.
Konon, desa tersebut ditinggalkan oleh peta karena sebuah kutukan dari nenek moyang yang marah. Mereka merasa desa yang damai ini tidak memerlukan orang luar, dan pemilik peta besar yang datang berusaha mencatat desa itu ingin mengeksploitasi sumber daya alamnya. Untuk melindungi Dusun Cahyawangi, para penjaga desa melakukan upacara dan mengucapkan mantra, menghapusnya dari ingatan dunia luar.
Di tengah kehidupan sehari-hari, seorang pemuda bernama Arga merasa ada yang hilang dalam hidupnya. Kemanakah dia seharusnya pergi setelah menyelesaikan pendidikan? Suatu malam, saat melihat bintang-bintang, Arga bermimpi tentang sebuah dunia luar yang penuh petualangan, dan sebuah suara memanggil namanya dari kejauhan. Ia terbangun dengan tekad untuk mencari tahu mengapa desa mereka tak ada di peta.
Keesokan harinya, Arga memutuskan untuk menjelajahi pegunungan di sekeliling dusun. Ia melewati jalan setapak yang licin dan curam, bertemu berbagai makhluk yang mengajarinya tentang kehidupan di luar. Sampai ia tiba di puncak bukit, di mana ia melihat sebuah pemandangan menakjubkan: di bawah, terbentang hamparan alam yang indah dengan berbagai warna, tapi peta yang dipegangnya tetap kosong.
Di sana, Arga menyadari bahwa meski Dusun Cahyawangi tidak terlihat di peta, keberadaan dan kebahagiaan mereka tidak tergantikan oleh garis dan angka. Ia kembali ke desa dengan semangat baru, bertekad untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan mereka.
Suatu hari, Arga mengundang para pemuda dari desa lain untuk datang dan melihat keindahan yang mereka miliki. Dengan berbagi cerita dan budaya, Dusun Cahyawangi mulai dikenal. Meskipun tetap tidak ada di peta, desa itu kini hidup dalam hati banyak orang. Arga mengajari mereka bahwa terkadang hal-hal berharga bukanlah yang terlihat, tetapi yang dirasakan. Dan dari situlah, Dusun Cahyawangi hidup abadi, bukan sebagai titik di peta, melainkan sebagai tempat di dalam jiwa setiap pengunjungnya.
—
**Image Description:**
Gambar ini menunjukkan pemandangan indah Dusun Cahyawangi, dikelilingi oleh pegunungan hijau yang menakjubkan di bawah langit biru cerah. Di tengah desa, terlihat rumah-rumah tradisional dengan atap dari daun rumbia, serta kebun sayuran yang subur. Di samping kebun, sekelompok pemuda sedang berbincang dan tersenyum, menandakan kebahagiaan di dalam komunitas. Di kejauhan, sinar matahari yang hangat menyirami seluruh lanskap, memberikan kesan damai dan harmonis. Di sudut gambar, tampak peta kosong yang diletakkan di atas meja kayu, menjadi simbol dari kisah desa yang hilang di peta.