ID Times

situs berita dan bacaan harian

Rahasia di Balik Cermin

Di suatu desa kecil yang dikelilingi oleh hutan lebat, terdapat sebuah rumah tua yang ditinggalkan. Rumah itu dikenal oleh penduduk desa sebagai ‘Rumah Cermin’ karena di salah satu ruangannya terdapat sebuah cermin besar yang terbuat dari perak. Cermin itu dikatakan mempunyai kekuatan gaib, tetapi tidak ada yang berani mendekatinya karena kisah-kisah seram yang beredar di desa.

Suatu hari, seorang gadis bernama Aira, yang penasaran dan berani, memutuskan untuk menjelajahi rumah tua tersebut. Dia mendengar cerita tentang cermin itu dari teman-temannya, dan rasa ingin tahunya membuatnya tak bisa menahan diri. Dengan senter di tangan, Aira memasuki rumah yang penuh debu dan bayang-bayang.

Setelah berjalan di lorong yang gelap dan lembab, Aira akhirnya sampai di ruangan tempat cermin itu berada. Cermin itu berdiri kokoh, memantulkan cahaya senter dengan cara yang misterius. Saat Aira mengamati cermin itu lebih dekat, ia melihat pantulannya tidak sama dengan tubuhnya. Di sana, seorang wanita berpakaian putih muncul, tersenyum dengan mata yang penuh misteri.

“Siapa kamu?” tanya Aira, suaranya sedikit gemetar.

“Aku adalah penunggu cermin ini,” jawab wanita itu. “Setiap seribu tahun, aku mencari seorang yang berani untuk membagikan rahasiaku.”

Aira terdiam, merasa tersihir oleh kehadiran wanita itu. “Rahasia apa yang kau maksud?”

Wanita itu menjelaskan bahwa cermin itu bukan hanya sekadar cermin. Ia adalah portal ke berbagai dunia, tempat di mana keinginan dan harapan dapat diwujudkan, tetapi ada syaratnya. Setiap keinginan yang dipenuhi akan diimbangi dengan satu kesedihan yang harus dipikul oleh orang yang memintanya.

“Jika kau ingin tahu lebih banyak, cobalah menyentuh cermin ini,” kata wanita itu.

Dengan hati-hati, Aira menyentuh permukaan cermin. Begitu jari-jarinya menyentuhnya, dia merasa seolah terhisap ke dalam dunia lain. Di sana, Aira melihat berbagai gambaran kehidupannya, keinginan dan harapannya yang terpendam. Dia melihat dirinya sukses, bahagia, dan dikelilingi orang-orang yang dicintainya.

Namun, bayangan itu segera berganti menjadi gelap. Dia melihat kehilangan, kesedihan, dan rasa sakit yang harus dihadapinya seiring dengan setiap keinginannya.

Aira teringat akan ibunya yang selalu berkata, “Dalam hidup, tidak ada yang gratis. Setiap keinginan memiliki harga.” Dengan penuh keberanian, Aira menarik tangannya dari cermin dan memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.

“Saya tidak akan mengambil risiko,” ujarnya. “Keinginan saya tidak sebanding dengan harga yang harus dibayar.”

Wanita dalam cermin tersenyum, terkesan dengan keputusan Aira. Dengan sekejap, Aira kembali ke ruangan rumah tua tersebut, dan cermin kini tampak normal kembali.

Aira keluar dari rumah itu, menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada merealisasikan semua keinginan, tetapi pada menerima apa yang sudah ada dan berfokus pada masa depan. Dia tahu bahwa rahasia di balik cermin itu akan tetap terjaga, dan mungkin, suatu hari nanti, seseorang yang lebih berani akan mencobanya.

**Deskripsi Gambar untuk Artikel:**

Gambar ini menunjukkan sebuah cermin besar yang terbuat dari perak, dikelilingi oleh kerangka rumah tua yang berdebu. Cahaya redup dari sebuah senter memantul pada permukaan cermin, sementara bayangan samar wanita berpakaian putih terlihat di dalam pantulannya. Suasana gambar ini menciptakan nuansa misterius dan magis, menggambarkan keindahan sekaligus ketegangan dari rahasia yang tersembunyi di balik cermin.

**Cerita Pendek: Rahasia di Balik Cermin**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *