ID Times

situs berita dan bacaan harian

Sebuah Kisah dari Hutan Terlarang

Di pinggiran desa Wira, terdapat sebuah hutan yang dikenal oleh penduduk setempat sebagai Hutan Terlarang. Hutan ini dikelilingi oleh cerita-cerita mistis dan mitos yang mengisahkan tentang makhluk-makhluk gaib yang menjaga pohon-pohon tua dan ruas-ruas jalan setapak di dalamnya. Masyarakat percaya bahwa siapa pun yang masuk ke hutan tanpa izin akan hilang ditelan kegelapan.

Namun, kedamaian desa itu terusik ketika seorang pemuda bernama Raka, dengan rasa ingin tahunya yang meluap, memutuskan untuk menjelajahi hutan tersebut. Raka telah mendengar cerita dari neneknya tentang harta karun yang tersembunyi di dalam hutan, dan hubungannya yang kuat dengan alam membuatnya merasa tidak perlu takut.

Suatu pagi, dengan berbekal senter dan sedikit bekal, Raka memasuki Hutan Terlarang. Cahaya matahari berusaha menembus kanopi lebat pepohonan, menciptakan suasana misterius yang membuat jantungnya berdebar. Setiap langkahnya penuh kehati-hatian, namun rasa ingin tahunya terus mendorongnya maju.

Setelah berjalan beberapa jam, Raka menemukan sebuah danau kecil yang airnya jernih berkilauan seperti kaca. Di tepi danau, ia melihat sesuatu yang berkilauan di antara semak-semak. Ketika didekati, ia terkejut melihat sebuah mahkota emas yang dikelilingi oleh sinar lembut. Namun, saat tangan Raka hendak meraih mahkota itu, suara lembut bergema di sekelilingnya.

“Siapa yang berani mengganggu ketenteraman hutan kami?” suara itu datang dari belakangnya. Raka terperangah, melihat sebuah sosok perempuan dengan gaun hijau daun dan rambut panjang yang tergerai. Dia adalah Ratu Hutan, makhluk legendari yang menjaga keseimbangan alam.

Ratu Hutan menatap Raka dengan mata penuh rasa ingin tahu. “Kau bukan penduduk hutan ini. Kenapa kau datang ke tempat suci kami?”

Raka, yang tertegun, menjelaskan niatnya. “Saya hanya ingin menemukan harta karun yang diceritakan nenekku. Saya tidak bermaksud mengganggu.”

Ratu Hutan tersenyum lembut. “Harta karun bukanlah apa yang kau cari. Harta sejati terletak pada keindahan dan keharmonisan alam ini. Jika kau bersedia menjaga rahasia kami, aku akan memberimu satu permintaan.”

Raka, terkesima oleh keindahan dan kebijaksanaan Ratu Hutan, memikirkan permintaannya. Dia tidak ingin harta materi, namun ingin melindungi hutan ini dari ancaman manusia. “Saya minta agar hutan ini tetap aman dan terjaga selamanya.”

Ratu Hutan mengangguk. “Permintaanmu tulus. Hutan ini akan selalu dilindungi, dan kau akan menjadi penjaga rahasianya.”

Dengan itu, Ratu Hutan menyentuh punggung Raka lembut, dan dalam sekejap, ia kembali ke tepi hutan. Sejak saat itu, Raka tidak hanya menjadi pemuda desa biasa, tetapi juga pelindung Hutan Terlarang. Ia belajar memahami bahasa alam dan menjelaskan keajaiban hutan kepada orang-orang, mengingatkan mereka untuk menjaga dan menghargai keindahan alam.

**Deskripsi Gambar untuk Artikel:**
Sebuah ilustrasi menampilkan Raka yang berdiri di tepi danau kecil di Hutan Terlarang, dikelilingi oleh pepohonan lebat dan cahaya lembut yang menembus dedaunan. Di latar belakang, sosok cantik Ratu Hutan dengan gaun hijau daun tampak membentuk siluet misterius, sementara sinar keemasan berkilau di antara semak-semak, menggambarkan mahkota emas yang mengundang rasa ingin tahu. Atmosfernya penuh dengan keajaiban dan magis, menggambarkan suasana hutan yang terlarang dan misterius.

**Judul: Sebuah Kisah dari Hutan Terlarang**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *