ID Times

situs berita dan bacaan harian

Bintang yang Terluka oleh Gelap

Di sebuah malam yang tenang, di tengah keheningan alam, bintang kecil bernama Lumi bersinar cemerlang di langit. Ia adalah bintang muda yang penuh semangat, selalu bermimpi untuk menjelajahi jagat raya dan berbagi cahaya dengan dunia di bawah. Setiap malam, Lumi menatap ke bawah, melihat manusia yang berusaha mengatasi kegelapan hidup mereka. “Aku ingin menjadi bintang yang memberi harapan,” gumamnya.

Namun, meski cahayanya bersinar cerah, segala sesuatunya tidak selalu indah bagi Lumi. Ia merasa kesepian di antara para bintang tua yang kadang tampak angkuh. Para bintang veteran tidak memperdulikannya, jarang berbagi cerita atau pengalaman. Lumi tahu bahwa ia harus terus berusaha, berjuang agar dapat bersinar lebih terang dan menjadi sahabat bagi semua.

Suatu malam yang sunyi, saat angin berbisik lembut di antara bintang-bintang, Lumi melihat dua cahaya kecil sedang bersusah payah mencari jalan di kegelapan. Mereka adalah sepasang manusia, seorang anak perempuan bernama Maya dan anjing kesayangannya, Riko. Sejak beberapa waktu yang lalu, Maya mengalami kehilangan yang mendalam. Ibunya berpulang ke pangkuan Ilahi, dan sejak saat itu, setiap malam, Maya merindukan cinta dan kehangatan ibunya.

Maya dan Riko berjalan di sebuah ladang luas di pinggiran kota, tempat di mana cahayanya paling terang. Mereka mencari bintang jatuh, berharap dapat menggambarkan harapan dan impian kepada ibunya di langit. Namun, setiap malam, hati Maya semakin larut dalam kesedihan, dan energinya semakin pudar.

Saat Lumi melihat keduanya berjaga di bawahnya, ia merasakan kepedihan yang mendalam. “Aku harus melakukan sesuatu,” pikir Lumi. Ia berusaha memancarkan cahaya yang lebih kuat dari biasanya, berharap dapat menarik perhatian Maya dan memberikan sedikit kebahagiaan.

Namun, saat cahaya Lumi semakin terang, tiba-tiba langit gelap berubah menjadi hujan badai. Awan mendung menggulung menutupi cahaya yang selama ini bersinar cerah. “Oh tidak! Gelap datang untuk menutupi bintangku!” pikir Lumi ketakutan. Ia berjuang melawan gelap yang semakin menggerogoti sinarnya. Dalam kekalutan itu, Lumi merasakan sesuatu yang aneh, seolah gelap tersebut menyerap cahaya dan semangatnya.

Lumi pun tersentak, menyadari bahwa ia tidak bisa membiarkan kegelapan menang. Ia ingin melindungi Maya, ingin memberikan harapan. Dengan segenap tenaganya, Lumi berusaha meningkatkan cahaya, walaupun itu berarti melawan ketakutan dan kesedihan yang menggerogoti dirinya.

Di bawah langit yang dihantui oleh gelap, Maya dan Riko merasakan kehadiran sebuah cahaya di kejauhan. “Lihat Riko! Itu pasti bintang jatuh yang kita cari!” seru Maya dengan penuh harapan. Namun, cahaya itu bergetar, seolah tidak bisa bertahan lama. Maya bisa merasakan bahwa bintang tersebut terluka, berjuang melawan gelap yang mengancam membuatnya menghilang.

Sementara itu, Lumi terus berjuang, berusaha menangkis kegelapan yang mengendap-endap hendak menenggelamkannya. Namun, semakin kuat ia berusaha, semakin dalam ia merasakan luka di jantungnya. Ketika cahaya Lumi semakin memudar, ia teringat akan impian dan janji yang ia buat kepada dirinya sendiri; untuk menjadi harapan bagi yang lain. Dengan ingatan itu, ia memusatkan perhatian sepenuhnya, mengalirkan semua kekuatan dan semangatnya untuk terus bersinar.

“Bertahanlah, Lumi!” bisik suara lembut dalam hati, suara yang seolah datang dari semua bintang yang telah berjuang sebelumnya. Memungkinkan Lumi untuk mengingat kembali kekuatan dan cahaya yang ia miliki. Dalam sekejap, Lumi menyadari bahwa ia bukan hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Maya, dan semua yang butuh cahaya dalam hidup mereka.

Dengan tekad yang bulat, Lumi mengumpulkan semua energi yang tersisa. Di tengah badai yang bergejolak, ia meluncur dengan cepat, menciptakan jejak cahaya indah di langit. Dalam momen itu, Lumi merasakan kesedihan Maya. Rasa kehilangan dan kerinduan yang mendalam. “Aku akan menjadi bintang yang menghiburmu,” bisiknya pelan.

Di saat sekaligus, cahaya Lumi bersinar lebih cerah, melebihi apapun yang pernah ada. Ia menciptakan garis-garis spektrum warna yang menari di tengah hujan, menjelajahi setiap sudut kegelapan, memberi keajaiban bagi mata yang melihat. “Ayo, Maya. Lihatlah! Akulah bintang yang akan menemanimu hingga kita berjumpa lagi!” kata Lumi dalam hatinya.

Saat Maya melihat cahaya yang begitu indah, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. “Riko, lihat betapa indahnya! Bintang itu adalah pesan dari Ibu!” teriak Maya dengan suara penuh kerinduan. Seolah merasakan pesan tersebut, Lumi bergetar lebih kencang lagi, berusaha memenuhi harapan Maya dengan kasih sayang yang melimpah.

Di atas, bintang-bintang lain pun mulai menyatu dalam perjuangan Lumi, bersatu menciptakan sinar yang lebih besar. Setiap cahaya mengalirkan semangat kepada satu sama lain, membentuk sebuah jembatan harapan di tengah gelap malam. Maya merasa seolah panggilan dari langit menyelimuti hatinya, mengingatkan bahwa kasih sayang tidak pernah hilang, meski orang-orang terkasih pergi.

Malam itu, di bawah hujan badai, Lumi merasa terlahir kembali. Ia bukan hanya sekadar bintang kecil yang terjebak dalam kegelapan, tetapi dia adalah harapan yang mampu menyentuh jiwa. Sinarnya yang semula tampak lemah kini menginspirasi orang-orang di bawah agar terus berjuang dalam kegelapan.

Dari kejauhan, Maya menatap bintang yang bersinar itu dengan senyuman baru. Ia menyadari bahwa meskipun ia merasa kehilangan, ada cara untuk terus mengenang Ibunya—dengan mengingat semua cinta dan pelajaran yang dikenalinya. Hari-hari sulit mungkin masih akan ada, tetapi pernah ada bintang yang bersinar melawan kegelapan demi harapan.

Dan dari malam itu, setiap kali Maya memandang ke langit, ia tak lagi hanya melihat bintang—ia melihat seorang sahabat yang selalu ada untuknya, bintang yang terluka oleh gelap, tetapi tak pernah henti untuk bersinar.

### **Deskripsi Gambar untuk Artikel**
Gambar yang menggambarkan titik-titik cahaya bintang berkilauan di langit malam yang gelap, dengan latar belakang awan mendung yang bertumpuk. Di bagian bawah, terlihat siluet sepasang manusia: seorang anak perempuan yang merunduk dengan anjing kesayangan di sampingnya. Cahaya terang dari bintang kecil bernama Lumi menciptakan nuansa harapan dan keajaiban, menentang gelap yang mengancam.

**Bintang yang Terluka oleh Gelap**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *