ID Times

situs berita dan bacaan harian

Makhluk yang Hidup di Dasar Bumi

Di bawah kaki kita, dalam kegelapan abadi, terdapat dunia yang tak terbayangkan. Ketika kita berjalan di atas tanah, kita sering kali tidak menyadari bahwa di bawah lapisan tanah, batu, dan mineral, dunia yang hidup dan misterius sedang menunggu untuk ditemukan. Di sinilah kisah ini dimulai, di mana sebuah makhluk yang ajaib bernama Liora hidup, menjelajahi kehidupan di dasar bumi.

Liora bukanlah makhluk biasa. Ia adalah seorang wanita muda dengan rambut hitam legam yang mengalir seperti air malam dan mata berkilau seperti bintang. Namun, dia bukanlah manusia dalam arti yang konvensional. Liora adalah seorang penjaga bawah tanah, makhluk mitologis yang diciptakan untuk melindungi dunia bawah dari kerusakan dan kejahatan. Kulitnya bersinar lembut, terbuat dari mineral-mineral berharga yang ditemukan di kedalaman bumi, semacam permata yang hanya bisa ditemukan di tempat-tempat terpencil dan misterius.

Liora tinggal di dalam sebuah gua yang luas, dikelilingi oleh stalaktit dan stalagmit yang berkilauan. Gua itu dipenuhi dengan cahaya lembut yang bersumber dari kristal-kristal bercahaya yang tumbuh di dinding gua. Setiap malam, saat gelap menyelimuti bumi, Liora akan keluar untuk mendengarkan bisikan tanah. Dia akan berjalan melalui lorong-lorong bawah tanah, mengamati makhluk-makhluk lain yang tinggal di sana—ular-ular berkilau, kumbang besar dengan sayap berwarna-warni, dan bahkan ikan-ikan kecil yang berenang dalam danau bawah tanah.

Suatu malam, saat Liora tengah berkelana di luar guanya, dia merasakan sesuatu yang tidak biasa. Tanah bergetar di bawah kakinya, dan suara geraman yang dalam menggema di dalam gua. Liora menghentikan langkahnya, merasakan detak jantung bumi yang semakin cepat. Sesuatu tidak beres. Dia bergegas kembali ke guanya, di mana dia menemukan Kristal Penjaga, sebuah batu berharga yang membantunya mendengar suara alam. Namun, kristal itu bergetar hebat, seolah-olah merasakan ancaman yang mendekat.

“Mengapa kamu bergetar seperti itu?” tanya Liora, menempatkan tangannya di atas kristal. Suara lembut datang dari dalamnya, “Ada sesuatu yang salah di permukaan. Makhluk jahat mencemari dunia kita.”

Liora tersentak. Dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu. Sebagai penjaga, tugasnya adalah melindungi dunia bawah dan juga dunia di atasnya. Dia mengenakan gaun dari serat tanah yang lembut, bersiap untuk naik ke permukaan. Dalam hitungan detik, Liora melayang menuju pintu keluar gua, menyusuri jalan penuh tujuan dan keberanian.

Ketika dia muncul dari kegelapan ke alam terbuka, Liora terpesona oleh pemandangan yang disajikan di depannya. Langit berbintang yang cerah, angin sepoi-sepoi yang menyejukkan, dan hutan yang hidup dengan suara binatang. Namun, keindahan itu ternoda oleh asap hitam yang mengepul dari sebuah pabrik yang menjulang tinggi di dekatnya. Liora merasakan amarah dan kesedihan yang mendalam dalam hatinya. Pabrik itu, dengan limbah yang dibuang sembarangan, mencemari tanah dan sungai yang mengalir.

“Tidak bisa dibiarkan!” tekadnya bulat. Liora melangkah menuju pabrik, merasakan kekuatan bumi yang mengalir melalui tangannya. Dia mulai memanggil kekuatan alam untuk membantunya menghentikan pencemaran tersebut. Tanah mulai bergerak, dan akar-akarnya memanjat keluar dari dalam bumi, merentangkan lengan untuk menyelimuti pabrik.

Para pekerja di pabrik, terkejut melihat apa yang terjadi. Beberapa dari mereka berlari menjauh ketakutan, sementara yang lain hanya bisa ternganga menyaksikan. Liora mengangkat tangannya, dan dalam sekejap, dia merasakan energi kehidupan mengalir dalam dirinya. Muncullah makhluk-makhluk dari dalam tanah, ulat-ulat dan serangga kecil yang siap membantu. Mereka merayap ke arah pabrik, menutupi limbah dengan tanah yang subur dan menjadikannya menjadi tanaman hijau.

Liora mengatur napasnya dan berteriak, “Mendengarlah! Ini adalah bumi yang kalian cederai! Kembalilah ke jalur yang benar, peliharalah alam ini!” Suaranya menggema, seolah mengajak semua makhluk di sekitarnya untuk bersatu. Dia tahu bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa alam, dan alam tidak bisa hidup jika makhluk-makhluk yang merusaknya tidak bertanggung jawab.

Para pekerja pabrik, yang menyaksikan keajaiban itu, mulai merasakan keinsafan. Mereka melihat bagaimana tangan alam memulihkan dan memberikan kehidupan kembali. Perlahan-lahan, mereka keluar dari ketakutan dan berbicara satu sama lain. Mengapa mereka harus terus melanjutkan pekerjaan yang merusak tempat yang mereka huni?

Dengan keberanian baru, mereka memutuskan untuk menghentikan pabrik dan mencari cara untuk membersihkan lingkungan sekitar. Liora menyaksikan dengan hati senang saat orang-orang bekerja sama, menggali kembali tanah yang tercemar, menanam pohon-pohon baru, dan membersihkan sungai dari limbah. Dia merasa bahwa usahanya tidak sia-sia.

Hari demi hari berlalu, dan akhirnya pabrik itu ditutup. Hutan terlahir kembali, dan sungai-sungai mulai mengalir dengan jernih. Liora merasakan rasa syukur mendalam untuk setiap makhluk yang berkontribusi. Dia berjanji untuk selalu menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, berusaha untuk menjaga hubungan mereka agar tetap harmonis.

Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, Liora kembali ke dunia bawah tanah. Dia mengunjungi Kristal Penjaga yang kembali tenang. “Tugas kita belum selesai, sahabatku,” katanya lembut. “Kita harus selalu siaga agar kejahatan tidak pernah terulang.”

Suara lembut dari kristal menjawab, “Kau telah melakukan apa yang perlu dilakukan, Liora. Kini, saatnya bagi kita untuk lebih waspada.” Liora tersenyum, menyadari bahwa saat ini, lebih dari sebelumnya, dunia membutuhkan penjaga seperti dirinya.

Dari malam ke malam, Liora terus berpatroli, klimaks dari kisah ini bukanlah akhir tetapi awal dari perjuangan baru. Sebuah janji bahwa makhluk hidup di dasar bumi akan terus melindungi alam dari mereka yang lupa bahwa bumi adalah rumah kita semua.

**Deskripsi Gambar untuk Artikel:**
Sebuah ilustrasi menakjubkan menggambarkan Liora, makhluk penjaga bawah tanah, yang dikelilingi oleh cahaya lembut dari kristal yang berkilau di gua. Ia mengenakan gaun dari serat tanah, dengan rambut hitam legam yang panjang dan mata berkilau seperti bintang. Di luar gua, terlihat pabrik yang mencemari alam dan timbulnya kehidupan baru berupa tanaman hijau yang tumbuh, mencerminkan perubahan dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

**Judul: Makhluk yang Hidup di Dasar Bumi**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *