ID Times

situs berita dan bacaan harian

Roh yang Bersemayam di Bawah Gunung

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan lebat dan gunung tinggi, terdapat sebuah legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi. Legenda itu mengisahkan tentang roh yang bersemayam di bawah gunung, bernama Raghana. Menurut cerita, Raghana adalah sosok yang melindungi desa dan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Namun, ketika manusia mulai merusak alam dan mengambil sumber daya secara sembarangan, Raghana pun mulai marah.

Suatu hari, seorang pemuda bernama Ardi mendengar cerita tentang Raghana dari kakeknya yang sudah lanjut usia. Kakeknya bercerita bahwa Raghana pernah turun ke desa untuk memperingatkan manusia tentang tindakan mereka. Namun, pesan itu tidak pernah sampai, dan sejak itu, Raghana bersembunyi di kedalaman gunung, menunggu saat yang tepat untuk kembali.

Ardi, yang sejak kecil sangat menyukai alam, merasa tergugah oleh cerita tersebut. Ia berpikir, “Jika roh itu ada, mungkin aku bisa menemukan cara untuk berkomunikasi dengannya.” Dengan tekad bulat, Ardi memutuskan untuk mendaki gunung dan mencari tahu lebih lanjut tentang Raghana.

Hari berikutnya, Ardi mempersiapkan diri dengan baik. Ia membawa bekal, air, dan alat-alat yang diperlukan untuk mendaki. Dengan semangat menggebu, ia meninggalkan desanya saat matahari belum sepenuhnya terbit. Jalur pendakian yang dilalui terasa penuh tantangan, namun semangat Ardi menjadi penguat.

Setelah berjam-jam mendaki, Ardi tiba di sebuah area dataran tinggi yang dikelilingi oleh pepohonan tua. Di tengah-tengah tempat itu terdapat sebuah batu besar yang terlihat sangat menarik. Batu itu tampak seperti altar, dengan ukiran-ukiran kuno yang tidak dapat ia baca. Tanpa berpikir panjang, Ardi duduk di depan batu itu dan mulai berdoa sambil mengharapkan agar Raghana mendengarnya.

Seketika, angin bertiup kencang dan dedaunan berdesir seperti ada makhluk yang menyambut. Tanpa diduga, dari balik pepohonan, muncul sosok wanita cantik bergaun putih yang melayang mendekati Ardi. Raghana menjelma menjadi sosok yang anggun, dengan mata yang dalam dan suara lembut yang menenangkan.

“Siapa kamu yang berani datang ke tempat ini?” tanya Raghana.

“Saya Ardi. Saya datang untuk mencari tahu tentangmu. Saya ingin mengetahui bagaimana cara kami bisa menjaga alam dan mendapatkan kembali kepercayaanmu,” jawab Ardi dengan penuh hormat.

Raghana terlihat terkesan dengan keberanian Ardi. “Manusia sering kali melupakan tanggung jawab mereka terhadap alam. Aku muncul di tempat ini untuk mengingatkan mereka. Namun, jika kau benar-benar ingin membantu, kau harus mendengarkan apa yang akan aku katakan.”

Ardi menundukkan kepala dengan rasa hormat. Ia sangat ingin tahu apa yang akan disampaikan oleh roh tersebut. Dalam beberapa menit, Raghana mulai menceritakan keadaan hutan dan gunung yang semakin memburuk. Ia menjelaskan tentang pencemaran, penebangan hutan, dan bagaimana semua itu memengaruhi keseimbangan alam.

“Ketika manusia merusak alam, kau tidak hanya merusak tempat tinggal makhluk hidup, tetapi juga merusak hubunganmu dengan dunia ini,” kata Raghana dengan serius. “Aku membutuhkan bantuanmu untuk membuat manusia menyadari hal ini. Hanya dengan cara itu, aku dapat kembali melindungi desa dan segalanya yang ada di sekitarnya.”

Ardi merasa tergerak oleh kata-kata Raghana. Ia berjanji akan melakukan untuk membantu memperbaiki keadaan. “Apa yang harus saya lakukan?” tanyanya.

“Kau harus kembali ke desa dan menyebarkan pesan ini. Ajaklah teman-temanmu untuk menjaga alam. Buatlah mereka memahami betapa berharganya setiap pohon, sungai, dan makhluk hidup di sekitar mereka. Jika semua ini bisa terwujud, aku akan kembali,” jelas Raghana.

Setelah berbincang lama, Raghana memberi Ardi sebuah batu kecil berkilauan. “Ini adalah batu harapan. Simpan baik-baik, dan bawalah ke desamu. Batu ini akan membantumu dalam usaha menjaga alam,” katanya.

Dengan rasa syukur, Ardi menerima batu tersebut dan berjanji untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin. Setelah itu, Raghana menghilang seperti embun pagi yang menguap, meninggalkan Ardi sendirian di antara pepohonan.

Ardi segera kembali ke desa dengan penuh semangat. Setibanya di desa, ia berkumpul dengan teman-teman dan keluarganya di lapangan terbuka. Dengan tekad dan semangat yang menyala, ia mulai menceritakan petualangannya, pertemuannya dengan Raghana, dan pesan yang dibawanya.

Awalnya, banyak yang meragukan cerita Ardi. Namun, saat ia menunjukkan batu berkilau yang diberikan oleh Raghana, kepercayaan mulai tumbuh di antara mereka. Ardi mengajak semua orang untuk ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih hutan dan tanam pohon.

Hari demi hari, kegiatan mereka semakin banyak diikuti. Anak-anak, remaja, bahkan orang tua mulai memahami pentingnya menjaga alam. Mereka melihat bagaimana banyak pohon yang ditanam sebelumnya sudah mulai tumbuh dan memberikan kehidupan baru bagi flora dan fauna di sekitarnya.

Tak lama setelah itu, perubahan mulai terlihat. Hutan yang dulunya terbengkalai kini tampak lebih hidup. Suara serangga dan burung kembali mengisi udara, dan sungai yang dulunya tercemar kini mengalir jernih. Penduduk desa juga semakin dekat satu sama lain, saling bahu-membahu untuk merawat alam.

Setelah beberapa bulan berlalu, Ardi lagi-lagi pergi ke tempat pertemuan di mana ia bertemu Raghana. Ia merasakan kehadiran yang kuat di tempat itu. Tiba-tiba, sosok Raghana muncul di hadapannya, kali ini dengan senyum yang menghangatkan hati.

“Ardi, kau telah melakukan pekerjaan yang luar biasa,” kata Raghana. “Kau dan desa ini telah berusaha untuk menghormati alam, dan esohranku telah kembali.”

Ardi merasa haru saat mendengar pujian dari Raghana. Dalam hatinya, ia menyadari bahwa semua keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan kerjasama semua warga desa. “Kami berjanji akan terus menjaga alam dan tidak akan melupakan pesanmu,” ujarnya dengan tegas.

Raghana mengangguk, dan dengan gerakan tangannya, hutan di sekitar mereka seolah bergetar. Dari celah-celah pepohonan, banyak makhluk halus bermunculan, menyambut Raghana dengan sukacita. Dalam momen itu, Ardi merasakan kedamaian yang dalam, seolah semua makhluk hidup bersatu dalam satu ikatan.

“Jaga selalu hubungan baik ini. Aku akan selalu ada untukmu dan desamu,” kata Raghana sebelum menghilang ke dalam cahaya lembut.

Sejak saat itu, desa tersebut dikenal sebagai desa yang ramah terhadap alam. Setiap tahun, warga desa mengadakan perayaan untuk menghormati Raghana dan merayakan keberhasilan mereka dalam menjaga alam. Ardi menjadi pemimpin dalam setiap kegiatan, dan ia selalu menyisipkan pesan dari Raghana kepada generasi selanjutnya.

Roh yang bersemayam di bawah gunung itu tidak hanya menjadi legenda, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat desa. Keberanian Ardi dan dedikasi seluruh warga desa menjadi bukti bahwa jika manusia dan alam saling menjaga, kehidupan akan selamanya harmonis.

**Deskripsi Gambar untuk Artikel:**

Gambar yang menggambarkan kisah ini menunjukkan seorang pemuda berdiri di depan altar batu besar di tengah hutan, yang dikelilingi oleh pepohonan tua. Di belakangnya, sosok wanita bergaun putih, Raghana, terlihat melayang dengan cahaya lembut yang menyinarinya. Suasana hutan yang tenang dan angin lembut membuat latar belakang menjadi sangat magis dan menawan. Di bagian bawah gambar, terlihat wajah Ardi yang penuh harapan dan keteguhan hati, dengan batu berkilauan di genggamannya, menegaskan tekadnya untuk melestarikan alam.

**Cerita Pendek: Roh yang Bersemayam di Bawah Gunung**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *