ID Times

situs berita dan bacaan harian

Makhluk yang Tertidur di Bawah Permukaan

Di sebuah desa kecil yang terletak di tepi danau yang biru dan jernih, terdapat kisah mistis yang selalu dibicarakan oleh penduduk setempat. Mereka menyebutnya “Makhluk yang Tertidur di Bawah Permukaan”. Setiap malam ketika bulan purnama bersinar, konon makhluk itu akan terbangun, menampakkan bayang-bayangnya di permukaan air, dan para penduduk tidak pernah berani mendekati danau itu.

Desa itu bernama Desa Taman Sari. Di tengah desa, ada seorang pemuda bernama Arka. Ia dikenal sebagai seorang yang berani dan penasaran, berbeda dari penduduk desa yang lebih memilih untuk tetap mencari aman dengan tidak mendekati danau saat malam tiba. Meskipun mendengarkan cerita-cerita seram tentang makhluk tersebut, Arka merasa terpesona dan ingin membuktikan kebenaran dari cerita itu.

Suatu malam, ketika langit dipenuhi dengan bintang-bintang dan bulan purnama menjulang tinggi, Arka memutuskan untuk pergi ke tepi danau. Ia membawa senter, kamera, dan catatan kecil untuk merekam pengalamannya. Dengan langkah mantap, ia berjalan melalui jalan setapak yang menuju danau, suara jangkrik berlagu melankolis menemani perjalanan malamnya.

Setibanya di tepi danau, Arka terpesona oleh keindahan malam itu. Permukaan air berkilauan, memantulkan cahaya bulan yang penuh, seolah-olah danau itu dipenuhi dengan ribuan bintang. Namun, pikirannya terus menerus dipenuhi dengan gambaran makhluk yang sedang tidur di bawahnya. Apa bentuknya? Bagaimana rasanya bertemu dengannya?

Setelah beberapa saat berdiri termenung, Arka memutuskan untuk duduk di atas batu besar yang ada di tepi danau. Ia mulai mencatat pengalamannya sambil sesekali mengarahkan kameranya ke arah air. Tiba-tiba, ia melihat gelombang kecil di permukaan danau, seolah sesuatu bergerak di dalamnya. Jantungnya berdegup kencang, tetapi rasa penasaran mengalahkan ketakutannya.

“Jika makhluk itu ada, pasti saat ini adalah waktu yang tepat untuk melihatnya,” gumam Arka pada dirinya sendiri. Dengan hati-hati, ia mengarahkan senter ke permukaan air, tetapi hanya menemukan bayangan dirinya yang terpantul. Namun, tangannya gemetar ketika ia melihat bayangan hitam yang melintas cepat di bawah air. Dalam sekejap, bayangan itu menghilang, dan Arka merasa ada sesuatu yang aneh.

Ia kembali duduk dan memperhatikan air dengan cermat. Tiba-tiba, suara gemuruh menggema di sekitarnya, membuat Arka terloncat dari tempat duduknya. Danau itu mulai bergetar, dan gelombang mulai membesar. Dari kedalaman danau, muncul sosok besar yang megah, seolah-olah baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Air yang memercik menyelimuti Arka. Ia terpesona dan ketakutan sekaligus.

Sosok itu memiliki sirip yang lebar, dan tubuhnya bersisik keemasan yang berkilau di bawah sinar bulan. Arka segera mengambil kameranya dan mengabadikan momen menakjubkan itu. Makhluk itu, dengan kepala yang menyerupai naga, merentangkan lehernya dan mengeluarkan suara seperti gemuruh petir. Matanya yang besar menatap Arka dengan sinar keingintahuan.

Arka merasa seolah waktu berhenti, dan ia terhanyut dalam pesona makhluk tersebut. Tanpa sadar, ia melangkah maju mendekati tepi danau. Saat itu, makhluk itu menunduk, menghampiri Arka, dan seolah mengajaknya berkomunikasi. Arka tidak merasa takut lagi; rasa penasaran mengalahkan segala ketakutan yang ada.

Dalam sekejap, Arka merasa ada ikatan antara dirinya dan makhluk itu. Ia berbicara pada makhluk tersebut, menceritakan tentang kehidupannya di desa dan keinginannya untuk memahami lebih dalam makhluk yang tertidur di bawah permukaan. Makhluk itu mendengarkan, seolah memahami setiap kata yang Arka ucapkan.

Setelah beberapa menit berbincang, makhluk itu mulai bergetar, dan sambil mengeluarkan suara yang lembut, ia merendahkan tubuhnya ke arah danau, menciptakan cipratan air yang indah. Arka merasakan air di sekelilingnya bergetar, seolah makhluk itu memberi tahu bahwa ia harus pergi. Arka bersedih, tetapi pada saat yang sama, ia merasa terhormat telah dipilih untuk menyaksikan keajaiban ini.

“Sampai jumpa,” kata Arka, meskipun ia tahu makhluk itu mungkin tidak bisa mendengarnya. Namun, saat itu makhluk itu seolah memahami perpisahan yang pahit dan berusaha memberikan makna pada setiap tatapan mereka. Saat makhluk itu kembali menyelam ke dalam kedalaman air, Arka merasa ada sebuah cahaya hangat yang menyelimuti hatinya.

Arka pulang ke desanya dengan membawa cerita yang tak akan pernah bisa diceritakan sepenuhnya. Setiap kali ia memandang danau, ia teringat akan malam itu dan makhluk yang tertidur di bawah permukaan. Dia tahu bahwa makhluk ini bukanlah legenda belaka, melainkan sebuah keajaiban yang menunggu untuk dijumpai oleh jiwa-jiwa yang berani dan ingin tahu.

Sejak saat itu, Arka mengabdikan hidupnya untuk menjaga danau dan makhluk yang tertidur di dalamnya. Ia menjadi penjaga danau, berbagi cerita kepada anak-anak di desa, menanamkan rasa cinta dan penghormatan kepada alam. Mungkin makhluk itu akan kembali suatu hari, dan harapan itu selalu ada dalam setiap bait cerita yang Arka ceritakan.

Ketika cerita tentang makhluk itu menyebar, desa Taman Sari pun mendapatkan ketenaran. Banyak orang datang untuk menyaksikan keindahan alam dan mendengar kisah Arka. Namun, Arka selalu mengingatkan mereka untuk tidak hanya melihat danau, tetapi juga untuk menghargai keajaiban yang ada di dalamnya. Bagi Arka, yang lebih penting adalah penghayatan terhadap keindahan dan keselarasan yang ada di dunia.

Tahun demi tahun berlalu, dan desa Taman Sari berkembang pesat. Arka menjadi seorang penulis terkenal, karyanya selalu diwarnai oleh pengalaman dan filsafat tentang keindahan alam dan makhluk misterius yang ia temui itu. Ia menyadari bahwa setiap makhluk di bumi ini memiliki cerita dan perannya sendiri. Tidak jarang, Arka kembali ke tepi danau pada malam bulan purnama, berharap bisa mendengar suara makhluk itu lagi. Meski tak pernah ia temui kembali, makhluk itu selalu hidup dalam ingatannya dan mengajarinya tentang cinta, keberanian, dan keajaiban hidup.

### Deskripsi Gambar untuk Artikel:
Sebuah pemandangan malam yang menakjubkan di tepi danau. Air danau memantulkan cahaya bulan purnama yang sinarnya lembut, menciptakan suasana mistis. Di dekat tepi danau, terdapat sosok makhluk raksasa dengan tubuh bersisik keemasan yang perlahan-lahan muncul dari dalam air, menciptakan gelombang lembut. Di latar belakang, desan Taman Sari terlihat dengan rumah-rumah tradisional yang dikelilingi pepohonan hijau. Langit berisi bintang-bintang yang berkelap-kelip menambah pesona magis malam itu.

### Makhluk yang Tertidur di Bawah Permukaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *