ID Times

situs berita dan bacaan harian

Roh yang Melintasi Kegelapan Luar Angkasa

Di tengah heningnya angkasa yang tak berbatas, terdapat sebuah kapal luar angkasa tua bernama ‘Arunika’. Kapal itu bukan hanya sekadar kendaraan, melainkan rumah bagi sekelompok penjelajah yang bertekad untuk menemukan keajaiban di luar dunia mereka. Namun, seperti namanya, Arunika membawa cerita misterius yang tak terungkap.

Kisah dimulai dengan seorang pilot bernama Ryan, seorang pemuda yang penuh semangat dan rasa ingin tahu. Meskipun dia memiliki bakat yang luar biasa untuk menerbangkan kapal, ada satu hal yang selalu membuatnya merasa cemas: kehadiran roh yang dikabarkan menghantui Arunika. Menurut legenda, roh itu adalah jiwa seorang penjelajah yang hilang dalam perjalanan menuju planet yang belum ditemukan. Meski semua anggota kru meremehkan cerita tersebut, Ryan merasa ada kebenaran di baliknya.

Suatu malam, setelah seharian berlayar melintasi nebula berwarna-warni, Ryan terbangun oleh suara lembut yang memanggil namanya. Asap berwarna biru lembut menyerupai cahaya bintang membentuk sosok yang tidak tampak sepenuhnya. Sosok itu memiliki wajah yang damai, tetapi tatapannya menyimpan kesedihan yang dalam. “Ryan,” suara itu berbisik, “aku membutuhkan bantuanmu.”

Kepala Ryan serasa berputar, tetapi rasa ingin tahu mengalahkan ketakutannya. “Siapa kamu?” tanyanya, berusaha mempertahankan keberaniannya. “Aku adalah Lina, roh dari penjelajah yang hilang. Selama berabad-abad, aku terjebak di kegelapan ini, menunggu seseorang untuk membebaskanku.”

Sebelum Ryan bisa menjawab, sosok itu menghilang, meninggalkan jejak cahaya berkilau. Terguncang oleh pengalaman tersebut, Ryan memutuskan untuk menyelidiki lebih dalam. Dia mengunjungi jajaran perpustakaan digital di dalam Arunika, mencari petunjuk tentang Lina dan kisah yang menyelimutinya. Setelah berjam-jam mencari, akhirnya dia menemukan catatan tentang ekspedisi ke planet Zarkonnia.

Planet tersebut dikenal karena formasi batuan anehnya dan aurora yang indah. Namun, pada perjalanan itu, sebuah bencana terjadi. Kapal ekspedisi itu hilang tanpa jejak, dan hanya sedikit yang diketahui tentang apa yang sebenarnya terjadi. Ryan merasa jiwanya terhubung dengan Lina, dan dia bertekad untuk menyelidiki lebih lanjut.

Keesokan harinya, Ryan mengumpulkan kru untuk berdiskusi. Dia menceritakan pengalamannya dan penemuan tentang planet Zarkonnia. “Kita harus pergi ke sana. Mungkin kita bisa menemukan jawaban di tempat di mana semua ini dimulai,” katanya penuh semangat. Namun, tidak semua kru sepakat. Beberapa menganggap ini hanya khayalan, sementara yang lain mulai merasakan ketegangan di antara mereka.

Setelah berdebatan panjang, kru akhirnya sepakat untuk mengambil risiko. Dengan hati yang berdebar, mereka mengatur kursus menuju Zarkonnia. Dalam perjalanan, Ryan tidak bisa mengabaikan suara Lina yang terus membisikkan petunjuk-petunjuk, membimbingnya melewati badai angkasa dan medan berbahaya.

Setelah beberapa hari perjalanan, mereka akhirnya tiba di orbit Zarkonnia. Planet itu ternyata lebih megah dari yang dibayangkan; formasi bebatuan yang menjulang tinggi dan samudera berkilau di bawah pancaran sinar matahari. Kemudian, mereka memutuskan untuk mendarat di permukaan untuk menjelajahi tempat itu.

Setelah mendarat, mereka menjelajahi lingkungan sekitar. Suasana di Zarkonnia terasa aneh; ada bisikan lembut yang terus menggema, seolah-olah planet itu sendiri memiliki kehidupan. Saat mereka menelusuri gua-gua batu yang menakjubkan, Ryan merasakan getaran aneh dalam jiwanya, seolah itu adalah suara Lina yang memanggilnya.

Di dalam gua yang gelap, mereka menemukan reruntuhan kapal yang hancur, serpihan yang jelas merupakan kapal ekspedisi yang hilang. Hati Ryan berdebar. Dia tahu mereka harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini. Dalam reruntuhan itu, mereka menemukan selembar catatan yang ditulis dengan tinta pudar. “Kami terjebak dalam kegelapan… tidak bisa kembali,” bunyinya, membawa perasaan berat ke dalam hati mereka.

Ketika mereka membaca catatan itu, Ryan tiba-tiba merasakan kehadiran Lina di sampingnya. “Bawa aku pulang,” bisiknya. “Tidak ada lagi yang bisa terjebak di sini.”

Dengan rasa penasaran yang membara, Ryan dan kru segera mencari pelengkapan dan teknologi yang tersisa untuk memperbaiki kapal dan mencoba melarikan diri dari planet itu. Dalam upaya mereka, mereka mulai diganggu oleh fenomena aneh: gemuruh suara yang memanggil dan bayangan-bayangan yang bergerak di sudut pandang mereka. Dalam kekacauan itu, satu per satu anggota kru mulai merasa tertekan dan takut.

Ryan, bagaimanapun, tetap fokus. Dia berbicara dengan Lina dalam hatinya, meminta arahan dan bimbingan. Dalam momen-momen keputusasaan, dia merasakan kehadiran suara lembut itu, yang memberikan kekuatan dan kejelasan. Setelah berhari-hari berjuang, mereka akhirnya berhasil memperbaiki komponen kapal yang rusak, mengizinkan mereka untuk lepas landas.

Namun, ketika mereka bersiap untuk pergi, sebuah suara menggelegar terdengar di ruang angkasa. “Tinggalkan aku di sini dan selamatkan diri kalian!” Terlambat untuk melawan, sebuah gelombang energi gelap melanda mereka dan kapal itu terhuyung-huyung.

“Lina!” Ryan berteriak, tetapi suara itu teredam dalam kegelapan. Ketika kapal Arunika meluncur dengan cepat ke angkasa, Ryan merasa lonjakan emosi yang luar biasa, sakit karena meninggalkan roh yang telah menemaninya. Saat mereka menjauh dari Zarkonnia, dia berharap Lina bisa menemukan ketenangan.

Setelah kembali ke ruang yang familiar, Ryan teringat semua yang telah terjadi. Dia bukan hanya seorang pilot; dia adalah penyelamat bagi jiwa yang terjebak. Kejadian itu mengubah segalanya, mendorongnya untuk terus menjelajah dan membantu jiwa-jiwa yang mungkin masih terjebak di kegelapan luar angkasa.

Misi mereka untuk menemukan keajaiban baru tidak akan pernah berhenti, tetapi satu hal pasti: Ryan akan selalu mengingat pelajaran dari Lina, sebuah roh yang melintasi kegelapan, dan dorongannya agar kita tidak melupakan kisah-kisah yang tak terungkap dan pelajaran dari mereka yang telah pergi.

**Deskripsi Gambar untuk Artikel:**
Gambar yang menyertai cerita ini dapat menunjukkan pemandangan luar angkasa yang megah dengan warna-warni nebula, sebuah kapal luar angkasa tua seperti Arunika yang melintasi kegelapan, dan sosok transparan angin cahaya biru, melambangkan roh Lina, yang memandang dengan sedih menuju horizon yang dipenuhi bintang. Latar belakang dapat ditambahkan dengan planet Zarkonnia, menampilkan formasi bebatuan dan aurora berkilau, menciptakan suasana misterius dan mengundang rasa ingin tahu tentang petualangan di luar angkasa.

**Roh yang Melintasi Kegelapan Luar Angkasa**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *