ID Times

situs berita dan bacaan harian

Roh dari Planet yang Menghilang

Di suatu tempat di jagat raya, terdapat sebuah planet yang tidak terdeteksi oleh teleskop manapun. Planet ini dikenal sebagai Aetheria, sebuah dunia yang penuh dengan keajaiban dan keindahan, namun terkutuk untuk menghilang. Hanya segelintir orang yang tahu akan keberadaannya—sekelompok ilmuwan yang terobsesi dengan pencarian kehidupan di luar bumi.

Dalam sebuah laboratorium di Bumi, Dr. Hugo Salim, seorang astrobiolog terkemuka, sedang melakukan penelitian intensif tentang kemungkinan kehidupan di luar angkasa. Suatu malam, saat bekerja hingga larut, ia menemukan sesuatu yang aneh. Sebuah sinyal misterius yang berasal dari arah yang tidak dikenal. Sinyal ini berulang-ulang, seolah memanggil seseorang untuk datang. Rasa ingin tahunya membara, dan Hugo memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut.

Setelah berhari-hari menganalisis data, Hugo berhasil melacak sumber sinyal tersebut ke koordinat yang sangat jauh, hingga ia yakin itu berasal dari suatu planet yang belum pernah terdeteksi sebelumnya. Ia berbagi penemuan ini dengan timnya, dan mereka pun melakukan penelitian lebih dalam. Dalam prosesnya, mereka menemukan bahwa planet tersebut pernah dihuni oleh makhluk yang sangat maju.

Di Aetheria, penduduk aslinya, yang dikenal sebagai Ethereans, memiliki kemampuan psikis yang luar biasa. Mereka bisa berkomunikasi satu sama lain dengan pikiran dan menciptakan hal-hal luar biasa dengan kekuatan pikiran mereka. Namun, planet itu terjerat dalam kutukan yang membuatnya perlahan menghilang dari eksistensi. Beberapa ethereans percaya bahwa jiwa mereka akan selamanya terjebak di antara dimensi, menunggu seseorang untuk menyelamatkan mereka.

Setelah bekerja sama dengan para astronom, Hugo dan timnya menciptakan sebuah mesin waktu yang akan membawa mereka ke planet Aetheria. Dalam pikiran mereka, jika mereka bisa menemukan cara untuk menyelamatkan warga Aetheria, mereka mungkin bisa mencegah hilangnya planet tersebut. Dengan seluruh keberanian dan tekad, mereka meluncurkan misi ke planet yang hilang.

Akhirnya, setelah perjalanan panjang yang penuh rintangan, mereka mendarat di Aetheria. Sesaat setelah mereka keluar dari pesawat, mereka bisa merasakan energi luar biasa di sekitar mereka. Langit berwarna ungu dengan bintang-bintang yang berkilauan seperti berlian. Pepohonan bercahaya dengan warna-warna cerah, dan flora serta fauna yang tak tertandingi memenuhi pandangan mereka.

Hugo mengumpulkan timnya dan mulai menjelajahi planet itu. Di tengah perjalanan, mereka menemukan sebuah kuil kuno yang terbuat dari batu bercahaya. Pada dindingnya, terdapat ukiran-ukiran yang menggambarkan Ethereans dan petunjuk tentang kutukan yang dialami planet mereka. Mereka melihat sosok seorang Etherean: seorang wanita yang elok dengan mata biru yang dalam. Dalam satu ukiran, ia tampak berharap, sedangkan yang lain menunjukkan kehampaan saat planetnya mulai menghilang. Hugo merasakan ikatan yang kuat dengan sosok itu, seolah mereka terhubung dalam cara yang tak dapat dijelaskan.

Saat tim melanjutkan penelusuran, mereka akhirnya menemui sebuah cahaya yang sangat terang. Di dalam sinar itu, mereka bisa melihat sosok ethereal—roh dari Ethereans. Mereka menampakkan diri, terwujud dari cahaya yang lembut. Salah satu dari mereka, sosok wanita dari ukiran yang sebelumnya, melangkah maju, memandang Hugo dengan tatapan penuh harap. Komunikasi tanpa kata terjadi antara mereka, seperti yang pernah dilakukan oleh orang-orang dari planet ini. Wanita itu menjelaskan bahwa kutukan itu terjadi karena keserakahan mereka sendiri, saat mereka mengejar kekuasaan dan penguasaan alam, mereka malah menghancurkan diri mereka sendiri.

Hugo dan timnya menyadari bahwa untuk menyelamatkan Aetheria, mereka perlu membantu Ethereans untuk mengingat kembali kemurnian dan kesederhanaan hidup mereka. Mereka harus menemukan cara menciptakan keseimbangan antara kekuatan psikis mereka dan lingkungan yang mereka tinggali.

Dengan bantuan roh Etherean, Hugo menciptakan ritual yang melibatkan cahaya dan energi bumi. Semua anggota tim berpartisipasi, mengisinya dengan niat baik dan harapan untuk pemulihan planet itu. Perlahan, energi di sekitar mereka mulai berubah. Bunga-bunga mekar lebih cerah, langit menjadi semakin berwarna-warni, dan atmosfer penuh dengan aroma manis. Namun, kutukan itu masih belum sepenuhnya terangkat.

Di saat-saat terakhir, Hugo merasakan panggilan itu lagi. Suara dalam jiwa menyiratkan jika mereka tidak dapat sepenuhnya menyelamatkan Aetheria tanpa berani mengambil risiko. Hugo kemudian melangkah menuju roh wanita tersebut dan mengajukan penawaran. “Aku rela memberikan bagian dari jiwaku untuk menyelamatkan planet ini. Jika kau mau, aku akan berada di sini, bersamamu.”

Roh Etherean melirik dengan kedalaman yang tak terbayangkan. Dalam sekejap, Hugo merasakan arus energi yang luar biasa mengalir antara mereka. Dia merasakan kesedihan, harapan, dan kasih sayang dalam jiwa Etherean. Dalam momen itu juga, Hugo mengerti apa yang perlu dilakukan. Dia harus melepaskan bagian dari keberadaannya, sehingga Etherean bisa kembali ke bentuk fizikal. Dengan penuh keikhlasan, ia memulakan ritual akhir.

Saat ritual selesai, cahaya berkilau menyelimuti seisi Aetheria. Dengan segenap kekuatan dan cinta, roh Etherean itu bertransformasi menjadi energi yang memperkuat kembali planet yang mereka cintai. Suara gemuruh datang dari langit, dan dalam sekejap, Aetheria terbebas dari kutukan. Planet itu bersinar seperti bintang baru yang lahir dalam kegelapan.

Hugo terjatuh lemah ke tanah. Namun, saat ia mengangkat kepalanya, ia melihat Aetheria kembali ke kehidupannya yang semula, dengan Ethereans berdiri di sampingnya, tersenyum. Wanita Etherean itu kini berada di depan matanya dalam wujud fisiknya. Mereka saling menatap, dan Hugo menyadari ada yang berbeda. Daya tarik antara mereka adalah satu jembatan tak terputuskan oleh dimensi dan waktu.

Hugo dan timnya dipaksa untuk pulang, tapi dengan hati yang penuh dengan rasa syukur. Mereka berhasil menyelamatkan Aetheria—meski tidak tanpa pengorbanan. Roh Ethereans kini akan terus hidup, dan keajaiban planet itu akan selamanya menjadi bagian dari satu jiwa yang tersisa.

**Gambaran Gambar untuk Artikel**:
Gambar yang diusulkan adalah pemandangan indah dari planet Aetheria, dengan langit berwarna ungu yang bercahaya, pepohonan bercahaya yang berkilauan dalam berbagai warna cerah, serta sosok Etherean yang anggun berdiri di antara flora yang menakjubkan. Di latar belakang, cahaya terang memancar, melambangkan harapan dan kebangkitan, sementara rincian kuil kuno dengan ukiran terlihat samar, memberikan kesan misteri dan keajaiban.

**Judul: Roh dari Planet yang Menghilang**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *