ID Times

situs berita dan bacaan harian

Makhluk dari Planet yang Mengambang

**Deskripsi Gambar:** Sebuah planet aneh dan cantik yang mengambang di angkasa, dikelilingi oleh awan-awan berwarna cerah. Planet itu tampak seperti bola besar yang dikelilingi oleh pemandangan luar angkasa yang megah, bintang-bintang berkilauan, dan galaksi yang jauh. Di permukaan planet, terdapat berbagai makhluk aneh yang berwarna-warni, menjelajahi hutan tak berujung dan danau yang bersinar.

Di tengah kecemerlangan semesta yang tak terbatas, terdapat sebuah planet yang mengambang dengan keindahan yang tak terlukiskan. Planet tersebut bernama Luminara. Berlawanan dengan planet-planet lain yang berputar dalam orbitnya, Luminara tampak melayang dalam ruang angkasa, seolah-olah adalah sebuah karya seni dari seorang seniman yang tak terjangkau oleh waktu.

Di Luminara, kehidupan menjalin dirinya dalam bentuk yang tak terpikirkan oleh manusia. Makhluk-makhluk di sana memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memahami dan berinteraksi dengan energi alam semesta. Salah satu makhluk yang dikenal dengan nama Alka, adalah seorang Penjaga Energi. Tubuhnya berkilau dengan warna-warna pelangi, seolah-olah cahaya bintang menari-nari di permukaannya.

Alka memiliki kekuatan untuk merasakan getaran energi dari setiap sudut planetnya. Ia tinggal di sebuah dataran luas yang dikelilingi hutan-hutan bercahaya, di mana setiap daun dan bunga memancarkan cahaya lembut di malam hari. Namun, meskipun kehidupannya damai dan penuh keajaiban, Alka merasakan ada sesuatu yang mengganggu ketenangan planetnya.

Suatu hari, ketika fajar tiba, Alka mendengar suara aneh yang bergetar di dalam jiwanya. Suara itu seperti panggilan dari jauh, membawanya ke tepi danau bersinar bernama Danau Serenity. Di sinilah, di tengah permukaan air yang berkilau, ia melihat sesuatu yang tak pernah dibayangkannya.

Sebuah bola cahaya, berukuran sebesar kelereng, melayang di atas air. Bola tersebut bergetar, memancarkan sinar yang seakan memanggil Alka mendekat. Tanpa ragu, Alka mengulurkan tangannya. Saat tangannya menyentuh bola cahaya, sekelilingnya seakan dipenuhi dengan gelombang energi yang luar biasa. Melihat ke dalam bola tersebut, Alka seolah dapat melihat dimensi lain, sebuah planet dengan warna yang gelap, dikelilingi awan dan badai yang mengguntur tanpa henti.

Tiba-tiba, suara dari bola cahaya itu berbicara. “Bantu kami, wahai Penjaga Energi. Kami berasal dari planet bernama Atheron, yang terperangkap dalam kegelapan.”

Alka tercengang, tetapi ketenangan dalam hatinya mendorongnya untuk bertanya, “Bagaimana bisa aku membantu?”

“Energi kebaikan yang ada di Luminara dapat menembus batas dimensi. Jika kau bersedia, kami memohon bantuanmu untuk menyelamatkan Atheron dari kegelapan yang terus melanda,” suara itu memohon.

Tanpa berpikir panjang, Alka menjawab, “Aku bersedia. Aku akan membantu membawa cahaya kepada planetmu.”

Bola cahaya itu mulai berputar cepat, menciptakan sebuah portal yang terbuka di depan Alka. Penuh percaya diri, ia melangkah masuk ke dalam portal tersebut, dan sekejap, ia sudah berada di Atheron.

Planet Atheron sangat berbeda dari Luminara. Tanahnya tandus, dan awan gelap menghalangi sinar matahari. Seakan-akan waktu telah berhenti, makhluk-makhluk Atheron terlihat lesu dan putus asa. Namun, satu hal yang menarik perhatian Alka adalah sinar kecil yang masih bersinar dari dalam diri setiap makhluk. Sinarnya tertutupi oleh kegelapan, tetapi Alka bisa merasakannya.

Kedatangan Alka tidak mendapat sambutan hangat. Banyak makhluk yang skeptis, takut akan kehadirannya. Namun, Alka mulai berbicara dengan mereka, menjelaskan niatnya dan menawarkan harapan. Ia membagikan cerita tentang keindahan Luminara, tentang bagaimana cahaya dan kebaikan dapat mengubah segala sesuatu.

Dengan seruan positif Alka, beberapa makhluk mulai terbuka. Mereka ingin merasakan kembali cahaya di dalam diri mereka. Alka pun mengajak mereka berkumpul di sebuah tempat yang disebut “Lingkaran Harapan”. Dengan kekuatannya, Alka mulai mengalirkan energi positif ke dalam Lingkaran, mengangkat getaran sinar dalam diri para makhluk yang hadir.

Pertama, sinar yang redup mulai bersinar terang. Perlahan, sinar dari setiap makhluk bergabung menjadi satu cahaya yang besar dan megah. Kegelapan mulai memudar, mengingatkan Alka pada hari-hari cerah di Luminara.

Namun tantangan belum berhenti. Dari balik awan gelap, muncul sosok besar yang sangat menakutkan; entitas kelam yang dikenal sebagai Umbra. Ia adalah penguasa kegelapan di Atheron, yang terbiasa menyerap semua energi positif. Umbra mengamuk, marah karena tindakan Alka dan makhluk-makhluk yang bersatu.

“Mengapa kalian melawan takdir?” teriak Umbra dengan suara mengguntur.

Alka tidak gentar. “Kami tidak akan membiarkan kegelapan menutupi cahaya kami lebih lama lagi. Bersama-sama, kami akan mengalahkanmu!”

Dalam satu gerakan cepat, Alka dan makhluk-makhluk dari Atheron bersatu membentuk sebuah sinar cahaya yang kuat. Dalam keheningan, energi yang telah mereka kumpulkan menyerang Umbra. Cahaya membelah kegelapan, dan seketika Umbra terkurung dalam cahaya murni. Ia meraung kesakitan sebelum akhirnya hilang perlahan ke dalam bayang-bayang.

Dengan itu, kegelapan Atheron ditaklukkan. Pelangi menjalar di langit, menyebarkan sinar ke seluruh planet. Makhluk-makhluk yang dulu putus asa kini melompat kegirangan, merasakan energi baru yang mengalir dalam diri mereka.

Alka tersenyum, bahagia melihat keceriaan di wajah-wajah mereka. “Ingatlah, cahaya ada dalam diri kita masing-masing. Jangan pernah biarkan kegelapan menguasai.”

Setelah perayaan besar diadakan, Alka menyadari tugasnya telah selesai. Ia berpamitan dengan makhluk-makhluk Atheron dan kembali ke Luminara. Saat ia melangkah ke portal kembali, bola cahaya memberikan penghormatan.

“Terima kasih, Penjaga Energi. Kau telah membangkitkan harapan yang lama hilang. Kami akan melanjutkan hidup dengan semangat baru.”

Alka pulang dengan perasaan puas. Kembali ke dataran yang bercahaya, ia merenungkan perjalanan yang telah ia jalani. Di hadapan danau, ia melihat refleksinya, bukan hanya tubuh yang bersinar, tetapi jiwa yang telah tumbuh.

Sejak saat itu, Alka tidak lagi hanya menjadi Penjaga Energi Luminara; ia menjadi Penjaga Harapan di seluruh galaksi. Cerita tentang perjalanan dan pencahayaannya menyebar, menginspirasi makhluk-makhluk di planet lain untuk saling membantu dan bersatu dalam kebaikan.

Dalam kesunyian malam, Alka menatap bintang-bintang di atasnya, mengingat bahwa setiap cahaya, sekecil apa pun, memiliki kekuatan untuk mengubah dunia.

Cerita ini bukan hanya tentang makhluk dari planet yang mengambang, tetapi juga tentang kekuatan harapan dan persatuan. Dalam perjalanan ini, kita diingatkan bahwa setiap cahaya di dalam diri kita bisa mengalahkan kegelapan, tidak peduli seberapa besarnya.

### Cerita Pendek: Makhluk dari Planet yang Mengambang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *