ID Times

situs berita dan bacaan harian

Makhluk dari Ruang Antara Galaksi

Di sebuah perkampungan kecil di tepi hutan belantara, tinggal seorang pemuda bernama Andri. Sejak kecil, Andri selalu terpesona oleh bintang-bintang dan misteri yang melingkupi jagat raya. Setiap malam, ia akan keluar dari rumahnya, berbaring di atas rumput yang dingin, dan memandangi langit berbintang yang menjanjikan berbagai cerita.

Suatu malam, saat Andri sedang mengamati bintang jatuh, tiba-tiba sebuah cahaya terang melintas di hadapannya. Cahaya itu begitu cerah dan indah, penuh warna yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Melihat ke arah asal cahaya, Andri terkejut saat menyaksikan sebuah obyek melayang di udara. Objek itu tampak seperti sebuah bola energi yang bergetar, dengan kilauan warna-warni yang memikat. Tak pelak, Andri merasa penasaran dan tak bisa menahan diri untuk mendekat.

Saat ia mendekati cahaya itu, tiba-tiba bola energi itu bergetar lebih kencang, dan dalam sekejap, ia mengeluarkan suara yang lembut, seakan memanggil Andri. “Datanglah… datanglah…” suara itu bergetar dalam hatinya. Andri merasa ada yang berbeda pada malam itu, seperti panggilan dari sesuatu yang lebih besar dari dirinya. Dengan keberanian yang tiba-tiba muncul, ia melangkah lebih dekat, dan dalam sekejap, cahaya itu menghisapnya.

Andri merasakan dirinya melayang, seakan meninggalkan bumi jauh di bawahnya. Dalam kegelapan ruang antara galaksi, ia melihat hamparan bintang, nebula, dan galaksi yang berputar. Rasanya seperti terjebak dalam sebuah mimpi yang aneh namun menyenangkan. Kemudian, ia merasakan sesuatu yang berbeda. Sebuah makhluk besar dengan tubuh berkilau dan mata berwarna lapis lazuli muncul di hadapannya.

Makhluk itu memiliki bentuk yang tidak biasa; tubuhnya menyerupai gabungan antara manusia dan hewan, dengan kulit yang bersinar seakan terbuat dari kristal. Dengan lembut, makhluk itu mengulurkan tangannya, dan Andri merasa tenang mendapati jari-jarinya yang panjang dan transparan. “Aku adalah Quoros, penjaga ruang antara galaksi. Kau terpilih untuk menjelajahi keajaiban jagat raya ini bersamaku,” kata makhluk itu.

Andri tidak bisa berkata-kata. Rasa takut dan cemas bercampur aduk, namun rasa ingin tahunya mengalahkan semua itu. “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya dengan suara bergetar.

“Saksikanlah,” jawab Quoros, dan seketika itu juga mereka meluncur ke arah galaksi terdekat.

Andri terpukau menyaksikan pemandangan di hadapannya. Mereka melesat melewati bintang-bintang yang berkilau, nebula yang berwarna-warni, dan planet-planet yang menggoda imajinasinya. Dia melihat tempat-tempat di mana air mengalir dengan deras, hutan yang dipenuhi makhluk-makhluk aneh, serta lautan yang berwarna cerah yang berkilauan di bawah cahaya bintang.

“Semua ini adalah bagian dari alam semesta. Setiap makhluk memiliki perannya masing-masing, dan setiap bintang bersinar untuk melindungi kehidupannya,” jelas Quoros sembari membawa Andri menyusuri keindahan jagat raya.

Setelah beberapa waktu berkelana, mereka sampai di sebuah planet kecil yang tertutup es dengan kawah-kawah megah. “Ini adalah Esquilon, planet tempat di mana waktu tidak mengalir dengan cara yang sama seperti di bumi. Di sini, kau dapat melihat bentuk mudah dari waktu, kilasan masa lalu dan masa depan,” ucap Quoros.

Andri terkesima saat melihat gambar-gambar masa lalu dan masa depan berputar di sekitar kawah es. Dia melihat gambaran dirinya, di mana ia telah menjadi seorang astronom hebat, peneliti bintang, dan penjelajah jagat raya. Rasa harapan dan kebahagiaan mengalir dalam dirinya ketika melihat setiap kemungkinan yang ada di depannya.

Namun, saat dia mulai menyentuh gambar-gambar itu, semuanya mendadak memudar menjadi gelap. Andri merasa seolah-olah terperangkap dalam kegelapan, dan ia memanggil Quoros meminta pertolongannya. “Quoros! Apa yang terjadi?” teriaknya.

“Satu-satunya cara untuk keluar dari kegelapan adalah dengan belajar menerima setiap pengalaman,” jawab Quoros. “Belajarlah dari setiap kemungkinan yang kau lihat agar kau bisa menemukan cahaya baru.”

Andri berusaha mengingat semua pelajaran yang telah ia saksikan selama perjalanan. Dia berusaha menerima segala kemungkinan dan tetap fokus pada impiannya. Akhirnya, dalam kegelapan, ia mulai melihat cahaya yang merambat dari dirinya, yang kemudian memancarkan kehangatan. Seiring dengan itu, gambar-gambar mulai muncul kembali, dan Andri merasa kembali bertenaga.

Dengan berani, ia menanggalkan rasa takutnya dan menatap ke arah masa depannya dengan keyakinan. “Aku bisa menjadi apa pun yang aku inginkan!” teriaknya, dan dengan itu cahaya terang memenuhi kegelapan sebelum semuanya menjadi terang kembali.

Mereka berdua kembali meluncur keluar dari planet Esquilon, dan Andri merasa ada sesuatu yang telah terbangun di dalam dirinya. Dengan rasa syukur yang mendalam, ia tahu bahwa perjalanan ini telah mengubah pandangannya tentang kehidupan. “Terima kasih, Quoros,” ucapnya dengan tulus.

Quoros tersenyum, “Ingatlah selalu, Andri. Kekuatan untuk menjadi apa pun ada padamu. Jangan pernah takut untuk menjelajahi dan mengikuti impianmu, karena ruang antara galaksi penuh dengan kemungkinan.”

Setelah menjelajahi beberapa galaksi lain dan mengalami keajaiban jagat raya, Andri merasa waktunya untuk kembali. Dengan pelukan hangat dari Quoros, ia terhisap kembali ke bumi. Saat Andri membuka matanya, ia mendapati dirinya terbaring di atas rumput yang dingin, dengan bintang-bintang berkilau di atas sana seperti sebelum ia pergi.

Namun, kali ini, ia merasa lebih hidup dan bersemangat. Andri pun bertekad untuk mengejar impiannya menjadi astronom. Dia mulai bekerja keras, belajar dengan giat, dan menuliskan setiap bintang serta mimpinya di buku catatan kecil yang selalu ia bawa.

Bulan demi bulan berlalu, dan Andri tumbuh menjadi seorang pemuda yang berpengetahuan luas tentang alam semesta. Rasa ingin tahunya tak pernah padam. Ia bercita-cita untuk menjadi bagian dari ruang antara galaksi, menjelajahi keajaiban yang belum terjamah.

Suatu malam, saat Andri berdiri di atap rumahnya dengan teleskop, ia melihat bintang-bintang berkelap-kelip dan berjanji pada dirinya sendiri, “Aku akan menjelajahi ruang antara galaksi. Impian ini tidak akan berhenti sampai aku temukan makna sebenarnya di balik setiap cahaya yang bersinar.”

Andri tersenyum, penuh harapan. Pada saat itu, ia menyadari bahwa makhluk dari ruang antara galaksi bukan hanya Quoros, tetapi juga ada dalam diri setiap orang yang berani memimpikan dan mengejar keajaiban.

**Deskripsi Gambar untuk Artikel:**

Gambar yang menggambarkan cerita ini dapat menunjukkan pemandangan luar angkasa yang menakjubkan dengan bintang-bintang berkelap-kelip, nebula berwarna-warni, dan galaksi yang berputar. Di tengah-tengah gambar, terdapat sosok Andri dengan teleskop, menatap langit malam yang dipenuhi keajaiban. Di sisinya, terdapat sosok Quoros, makhluk berkilau dengan bentuk yang unik, menjelajahi ruang antara galaksi dengan latar belakang cahaya yang cerah dan misterius. Gambar ini memperlihatkan kombinasi antara keindahan alam semesta dan semangat penjelajahan dan imajinasi Andri yang tak terbatas.

**Makhluk dari Ruang Antara Galaksi**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *