ID Times

situs berita dan bacaan harian

Roh yang Menghuni Lingkaran Stellar

Di sudut paling sunyi dari galaksi Andromeda, terdapat sebuah nebula yang dipenuhi dengan gas dan debu, tempat tinggal bagi bintang-bintang muda yang bersinar cerah. Namun, di dalam kegelapan nebula itu, terdapat sebuah rahasia yang telah tersembunyi selama ribuan tahun. Orang-orang yang pernah melewati nebula itu sering berbicara tentang Lingkaran Stellar, sebuah formasi misterius berbentuk lingkaran yang tampak berkilau dalam spektrum pelangi. Dalam anggapan mereka, Lingkaran Stellar merupakan portal yang menghubungkan dunia nyata dengan dimensi lain.

Tara, seorang astronom muda, selalu terpesona oleh mitos dan legenda yang berputar di sekitar Lingkaran Stellar. Ia mempelajari setiap informasi, setiap catatan kuno, tentang tempat itu dengan harapan bisa menemukan kebenaran di baliknya. Terlahir di planet Zarkon, di mana ilmu pengetahuan dan sihir saling bersinggungan, Tara percaya bahwa legenda tersebut bukanlah sekadar ciptaan imajinasi.

Suatu malam, saat langit di Zarkon dipenuhi bintang-bintang, Tara berdiri di observatorium milik keluarganya. Ia melihat ke arah nebula Andromeda dan merasakan dorongan yang kuat untuk menjelajah. “Aku harus melihatnya dengan mata kepalaku sendiri,” gumamnya. Dengan tekad yang bulat, ia melakukan persiapan untuk perjalanan ke nebula tersebut.

Setelah berbulan-bulan persiapan dan penelitian, Tara akhirnya meluncurkan wahana antariksa kecil yang ia desain sendiri. Dengan alat dan keahlian yang dimilikinya, ia berhasil mencapai nebula Andromeda. Selama perjalanan, ia tidak mendengar suara apa pun, hanya suara jantungnya yang berdetak kencang. Dalam hatinya, ia berdoa agar keputusan ini tidak keliru.

Setibanya di nebula, Tara tercengang melihat keindahan yang ada di depannya. Gas berwarna-warni berguguran seperti tirai, dan bintang-bintang bersinar dengan kekuatan luar biasa. Tetapi yang paling menarik perhatian Tara adalah Lingkaran Stellar. Lampunya berpendar dengan nuansa yang beragam; merah, biru, hijau, semua bergerak seakan memiliki kehidupan sendiri.

Ia mendekati Lingkaran Stellar dengan perlahan, jari-jarinya merasakan getaran di udara. Saat tangannya menyentuh permukaan lingkaran, Tara merasakan aliran energi yang kuat, seolah dunia di sekitarnya terputus dari realitas. Seketika, ia ditarik ke dalam lingkaran.

Ketika Tara membuka matanya, ia mendapati dirinya berada di dalam ruang yang tidak dikenalnya. Semuanya tampak kabur, dengan warna-warna yang berputar dan bintang yang bergerak kelewat cepat. Di tengah kekacauan itu, dia melihat sosok yang anggun. Wanita itu memiliki rambut panjang berkilau, mengenakan gaun putih bercahaya.

“Aku adalah Lyra, roh dari Lingkaran Stellar,” ucap wanita tersebut dengan suara lembut namun tegas. “Kau berani datang ke sini, Tara.”

“Tara… Seperti kau tahu namaku,” Tara kebingungan namun terpesona. “Apa yang terjadi? Di mana aku?”

“Kau telah mencapai dimensi lain, tempat yang hanya bisa diakses oleh jiwa yang mencari kebenaran,” jawab Lyra. “Lingkaran Stellar bukan hanya sebuah portal, tetapi juga pelindung pengetahuan yang telah hilang.”

“Pengetahuan tentang apa?” tanya Tara penuh rasa ingin tahu.

Lyra melangkah lebih dekat. “Tentang asal usul bintang, tentang kehidupan setelah mati, dan tentang bagaimana pikiranmu bisa menciptakan realitasmu,” jelasnya. “Tetapi, tidak semua bisa ditangani oleh manusia. Hanya mereka yang memiliki hati yang bersih dan pikiran yang terbuka yang bisa mengaksesnya.”

Tara merasa bergetar, tidak yakin apakah hatinya cukup bersih untuk menerima informasi semacam itu. “Saya ingin belajar. Saya ingin tahu bagaimana membantu dunia saya,” katanya.

“Baiklah, tapi ingat, tidak semua pengetahuan bisa dibagikan tanpa konsekuensi,” ujar Lyra. “Setiap pemahaman akan datang dengan tanggung jawab.”

Dalam perjalanan berikutnya, Tara diperlihatkan berbagai aspek dari Lingkaran Stellar. Dia melihat kelahiran bintang-bintang dalam awan gas yang bersinar, serta sosok-sosok hantu dari makhluk-makhluk yang telah berpulang, kembali ke pelukan bintang-bintang. Tara menyaksikan bagaimana jiwa-jiwa itu mengalir, berinteraksi, dan bertransformasi.

“Setiap jiwa memiliki tujuan,” kata Lyra saat Tara menyaksikan ritual transisi itu. “Beberapa memilih untuk kembali, sementara yang lain memilih untuk melanjutkan perjalanan mereka.”

“Apakah saya bisa membantu mereka?” tanya Tara.

“Bukan sesuatu yang bisa kau lakukan begitu saja. Hanya dengan memahami tanggung jawab dan dampak dari pilihanmu, kau akan bisa membantu mereka,” jawab Lyra.

Waktu berlalu, dan Tara belajar banyak dari Lyra. Ia menyerap pengetahuan dengan semangat. Namun, agak merasa bahwa setiap pengetahuan yang ia terima semakin mendalam, semakin berpotensi untuk membebani dirinya. Suatu hari, saat bintang-bintang berkedip jauh di latar belakang, ia mengajukan pertanyaan yang menyesakkan hatinya, “Apa artinya semua ini? Untuk apa saya menerima semua pengetahuan ini?”

“Pengetahuannya bukan untukmu sendiri,” jawab Lyra. “Ini untuk kemanusiaan. Duniamu membutuhkan penerang di tengah kegelapan. Tetapi ingat, dengan pengetahuan datang beban. Kau harus siap mengemban tanggung jawab ini.”

Saat Tara berada dalam keraguan, Lingkaran Stellar bergetar hebat. Suara gemuruh seakan bergema di seluruh dimensi. Seperti ada bahaya yang datang. “Apa yang terjadi?” teriak Tara panik.

“Waktu kita di sini terbatas,” kata Lyra. “Ada kekuatan gelap yang ingin menghancurkan keseimbangan—mereka yang tidak menginginkan pengetahuan ini tersebar.”

Dengan perasaan cemas, Tara mengikuti Lyra. Mereka berlari melintasi lanskap yang berpendar. Tara merasa batinnya dipenuhi dengan ketakutan. “Saya tidak ingin kehilangan semua ini,” jeritnya. “Saya sudah begitu dekat!”

Tiba-tiba, mereka terhenti di depan sebuah lubang besar, sebuah jurang yang tak berujung. Di luar, Tara melihat sosok samar, makhluk-makhluk gelap yang berusaha merangsek masuk ke Lingkaran Stellar. Mereka mengeluarkan suara serak, seakan menggeramkan niat buruk mereka.

“Berdiri di depan sini, kau harus memilih, Tara. Apakah kau ingin menjadi penjaga pengetahuan ini?” tanya Lyra.

Tanpa ragu, Tara mengangguk. “Ya! Saya akan melindungi pengetahuan ini!”

“Karena pilihanmu, kau akan menerima energi dari Lingkaran Stellar. Tetapi ingat, setiap keputusan ada konsekuensinya.”

Dengan suara kuat, Lyra memanggil kekuatan Lingkaran Stellar. Energi berputar dengan cepat, lalu merangkul Tara. Tiba-tiba, ia merasakan kekuatan yang luar biasa. Saat makhluk-makhluk gelap mendekat, Tara mengangkat tangan dan membentuk cahaya terang yang menerangi ruang itu, mendorong makhluk-makhluk itu kembali ke kegelapan di mana mereka berasal.

“Terima kasih, Tara. Kau telah membuktikan diri,” kata Lyra, sebelum menghilang dalam cahaya.

Ketika Tara membuka mata, ia kembali berada di nebula, tepat di hadapan Lingkaran Stellar. Meski tubuhnya lelah, hatinya bergetar. Ia berjanji kepada dirinya sendiri untuk membawa pengetahuan ini kembali ke Zarkon. Ia akan menggunakan kekuatan yang diberikan untuk membantu orang-orangnya, menjadi jembatan di antara dunia yang hilang dan dunia yang akan datang.

Dengan keberanian baru dan pengetahuan yang lebih dalam, Tara kembali ke kapal luar angkasanya, siap untuk kembali ke rumah dan memenuhi takdirnya sebagai penjaga pengetahuan di Zarkon—dalam perjalanan yang baru saja dimulai.

**Deskripsi Gambar untuk Artikel:**

Gambar menampilkan nebula Andromeda yang menakjubkan dengan gas berwarna-warni berpendar. Di tengah gambar, terdapat Lingkaran Stellar, formasi lingkaran berkilau dengan cahaya yang memantulkan spektrum pelangi. Sosok Tara terlihat mendekati lingkaran dengan wajah penuh rasa ingin tahu, sementara di latar belakang, bintang-bintang bersinar cerah. Di sebelah Tara, ada sosok Lyra, roh dari Lingkaran Stellar, dengan gaun putih panjang dan rambut berkilau, menambahkan sentuhan magis pada suasana. Gaya gambar menekankan kontras antara kegelapan alam semesta dan keindahan cahaya yang bersinar dari Lingkaran Stellar.

**Roh yang Menghuni Lingkaran Stellar**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *