Nyanyian Hujan di Bawah Pohon
August 15, 2024
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pepohonan hijau, hiduplah seorang gadis bernama Lila. Setiap kali hujan turun, Lila merasa seolah-olah seluruh alam menari bersama getaran tetes air yang mengguyur tanah. Ia biasanya duduk di bawah pohon beringin tua yang rimbun di pinggir ladang, mendengarkan nyanyian hujan yang menenangkan hati.
Suatu sore, ketika langit mulai meranggas dengan awan kelabu, Lila berkumpul di bawah pohon kesayangannya. Dia mengatur rambut panjangnya yang basah akibat embun dan menyandarkan punggungnya pada batang pohon yang kuat. Dengan mata terpejam, ia meresapi bunyi rinai hujan yang berjatuhan ke atas dedaunan, menciptakan melodi yang merdu.
Hujan pun mulai lebat. Suara tetesan air yang berkomposisi dengan gesekan angin membuat Lila terbuai dalam lamunan. Ia teringat akan ibunya yang sering bercerita tentang badai. “Hujan adalah kehidupan, nak,” ungkap sang ibu. “Ia membawa kesuburan dan harapan. Dengarkan dengan baik, karena setiap butirnya memiliki ceritanya sendiri.”
Lila pun mulai menyanyikan lagu-lagu kecil dari dalam hatinya, seolah menjawab untuk tiap tetes yang jatuh. Suara lembutnya bercampur dengan raungan hujan, mengisi udara dengan energi positif. Ia membayangkan setiap butir air menjelajahi dunia, menari di antara awan-awan sebelum akhirnya kembali ke tanah. pikiran itu membuatnya tersenyum.
Ketika hujan mulai reda, Lila membuka matanya. Pemandangan di sekitarnya tampak lebih hidup. Tanah yang becek berkilau, dedaunan tampak segar, dan aroma tanah basah mengisi rongga dadanya. Tiba-tiba, seekor burung kecil hinggap di dahan dekatnya, seolah tertarik dengan lagu yang dinyanyikannya. Lila kembali meraih suara, menyanyikan melodi yang lembut, dan burung itu terlihat mendengarkan penuh perhatian.
Tepat ketika hujan berhenti sepenuhnya, pelangi muncul di langit. Lila terpesona. Dia merasa terhubung dengan alam, dan seolah lagu hujan telah membawanya putih ke dalam dunia magis. “Ini adalah hadiah,” bisiknya pada diri sendiri, “saat-saat yang tak ternilai.”
Dan begitu, Lila mengakhiri harinya di bawah pohon beringin, dengan kerinduan yang mendalam untuk hujan yang akan datang, dan sebuah keyakinan bahwa setiap tetesnya mengandung harapan dan cerita. Hujan akan selalu menjadi sahabat setia, mengajarkannya akan kesederhanaan kebahagiaan dalam momen-momen kecil.
—
**Deskripsi Gambar untuk Artikel:**
Gambar yang menyertai artikel ini menunjukkan Lila duduk beristirahat di bawah pohon beringin tua yang lebat, dengan dedaunan hijau segar yang basah terkena hujan. Wajahnya tampak damai dan bahagia, mata terpejam, sementara tetesan air hujan jatuh dari dahan pohon dan menimbulkan suara merdu. Di latar belakang, langit yang mendung perlahan-lahan mulai mencerah dan memunculkan pelangi yang indah, melambangkan harapan dan keajaiban setelah hujan.