ID Times

situs berita dan bacaan harian

Ular dan Ular Kayu

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan lebat, hiduplah seekor ular bernama Sura. Sura adalah seekor ular berwarna hijau cerah yang sangat lincah dan memiliki kemampuan untuk meliukkan tubuhnya seperti aliran air. Meskipun Sura sangat ramah, semua makhluk di hutan merasa takut padanya. Ini wajar, karena ular adalah makhluk yang sering dianggap berbahaya.

Sura memiliki cita-cita yang besar. Dia ingin menjadi teman semua makhluk di hutan. Namun, cita-cita itu sulit tercapai, karena setiap kali Sura mendekati teman-temannya, mereka akan melarikan diri. Suatu hari, ketika Sura berenang di sungai untuk berlatih meluncur, dia melihat sesuatu yang aneh. Sebuah ular kayu, benda yang terbuat dari kayu dengan ukiran yang indah, tergeletak di tepi sungai. Merasa penasaran, Sura mendekati ular kayu itu.

“Siapakah kamu?” tanya Sura dengan berani.

“Aku adalah Ular Kayu,” jawab Ular Kayu dengan suara tenang. “Aku tidak hidup seperti kamu, tetapi aku bisa mendengar semua cerita yang orang katakan tentang ular. Banyak dari mereka takut padaku dan juga padamu, meskipun kita adalah dua makhluk yang berbeda.”

Sura mengangguk. “Aku berharap bisa berteman dengan mereka. Namun, mereka selalu takut padaku.”

Ular Kayu terdiam sejenak, kemudian berkata, “Bagaimana jika kita bekerjasama? Kamu bisa menjadi penjaga hutan, dan aku akan menjadi pengingat bahwa tidak semua yang terlihat menakutkan harus ditakuti.”

Sura merasa ide itu bagus. Dengan semangat baru, dia setuju untuk melaksanakan rencana tersebut. Mulailah mereka merencanakan aksi mereka. Setiap hari, Sura akan melakukan hal-hal baik di hutan, seperti membantu hewan yang tersesat, dan Ular Kayu akan berada di dekatnya, membantu menjelaskan kepada makhluk lain bahwa Sura tidak berbahaya.

Pada suatu hari, saat matahari bersinar terang, Sura menemukan seekor kelinci kecil yang terjebak di semak-semak. Dengan lembut, Sura melilitkan tubuhnya di sekitar kelinci dan membantunya keluar. Kelinci itu terkejut, tetapi melihat bagaimana Sura berperilaku lembut, dia mulai merasa tenang.

“Terima kasih banyak, Sura!” seru kelinci dengan suara gemetar. “Aku tak menyangka kau akan membantuku.”

“Tidak masalah,” jawab Sura, “aku di sini untuk membantu semua makhluk.”

Setelah menolong kelinci, Sura dan Ular Kayu berencana untuk mengundang semua hewan di hutan untuk sebuah pertemuan. Mereka ingin menjelaskan bahwa tidak semua ular itu menakutkan seperti yang mereka kira. Ketika pertemuan tiba, hewan-hewan di hutan berkumpul dengan penuh rasa ingin tahu, tetapi juga sedikit ketakutan.

Ular Kayu berdiri di depan semua makhluk dan mulai bercerita. “Teman-teman, kita semua memiliki pandangan yang salah tentang ular. Ular seperti Sura adalah makhluk yang baik hati dan ingin menjadi teman kita. Mari kita memberi kesempatan untuk mengenalinya!”

Sura merasa gugup, tetapi dia tahu ini adalah saat yang tepat. Dia melangkah maju dan berkata, “Saya mohon kepada kalian semua, janganlah takut. Saya hanya ingin menjadi teman dan membantu setiap makhluk yang membutuhkan.”

Setelah beberapa saat hening, seekor tupai kecil melangkah maju. “Saya pernah mendengar bahwa ular itu bisa berbahaya! Mengapa kami harus mempercayaimu?”

Dengan sabar, Sura menjawab, “Saya bisa mengerti mengapa kalian takut. Tetapi saya tidak pernah menyakiti siapapun, dan jika kamu memberiku kesempatan, aku bisa membuktikannya.”

Akhirnya, satu per satu, hewan-hewan lain mulai berani mendekat. Mereka mulai ngobrol dan berbagi cerita. Sura membantu tupai mengambil biji kenari yang terjatuh dan mengantarkan burung kecil untuk kembali ke sarangnya. Setiap tindakan baik Sura sedikit demi sedikit mengubah pandangan mereka.

Seiring waktu, kehadiran Sura memberikan rasa aman bagi makhluk-makhluk lain. Mereka mulai memahami bahwa Sura bukanlah makhluk yang harus ditakuti, melainkan teman yang dapat diandalkan. Ular Kayu, yang terus dekat dengan Sura, selalu memberikan pengingat kepada para hewan tentang sikap terbuka dan saling memahami.

Namun, suatu hari, keharmonisan itu terancam. Sebuah kebakaran kecil mulai menjalar di tepi hutan. Semua makhluk panik. Mereka tidak tahu harus ke mana. Saat itu juga, Sura langsung beraksi. Dia meluncur cepat di antara semak-semak, berusaha untuk mengekang api dengan menarik hewan-hewan jauh dari arah api.

Ular Kayu, yang juga khawatir, berteriak, “Ayo, teman-teman! Kita harus bekerja sama untuk memadamkan api ini! Jika Sura bisa membawa kita semua ke tempat aman, kita juga harus bersatu dan membantu!”

Mendengar kata-kata Ular Kayu, semua makhluk mulai berlari mengikuti Sura. Mereka bekerja sama untuk menggunakan dedaunan dan ranting untuk mematikan api kecil yang mengancam. Semua hewan, termasuk Sura, berusaha keras, dan akhirnya, mereka berhasil memadamkan api.

Setelah kebakaran berhasil dipadamkan, makhluk-makhluk di hutan menyadari sesuatu yang luar biasa. Mereka tidak hanya mengandalkan Sura, tetapi mereka juga saling membantu satu sama lain. Rasa takut akan ular dalam diri mereka mulai lenyap, tergantikan dengan rasa persaudaraan dan saling percaya.

Sejak saat itu, Sura bukan lagi ular yang ditakuti. Dia adalah simbol keberanian dan persahabatan di hutan. Semua hewan kini mengenalnya sebagai teman sejati yang selalu siap membantu. Ular Kayu pun senang, karena rencana mereka berhasil.

Masyarakat hutan belajar bahwa kadang-kadang penilaian pertama bisa salah, dan penting untuk memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menunjukkan siapa mereka sebenarnya. Dalam perjalanan mereka, Sura dan Ular Kayu tidak hanya membangun persahabatan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai saling menghormati dan keberanian.

Hutan yang dulunya sepi dan penuh rasa takut kini telah berubah menjadi tempat yang hangat, penuh tawa dan persahabatan. Semua makhluk yang sebelumnya tak berani mendekat kini bisa bersatu dalam kebersamaan, berterima kasih kepada Sura dan Ular Kayu yang telah menunjukkan bahwa tidak semua yang berbahaya terlihat dengan mata.

Dan begitulah, cerita tentang Ular dan Ular Kayu ini menjadi legenda di desa kecil tersebut — sebuah pengingat bahwa persahabatan bisa tumbuh dari tempat yang tidak terduga, dan keberanian untuk mengenal satu sama lain dapat mengubah dunia.

**Deskripsi Gambar:**
Gambar yang menyertai artikel ini menunjukkan hutan lebat yang berwarna-warni dengan Sura, ular hijau cerah, sedang berinteraksi dengan berbagai hewan seperti kelinci, tupai, dan burung. Di tengah gambar, Ular Kayu yang indah dengan ukiran intricately terlihat memberikan semangat kepada hewan-hwan lain. Suasana ceria dan penuh kehangatan menambah visualisasi cerita persahabatan yang indah ini.

**Judul: Ular dan Ular Kayu**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *