Penjaga Dimensi di Alam Lain
September 6, 2024
Di suatu tempat yang jauh dari jangkauan pikiran manusia, terdapat sebuah dimensi yang disebut Nexus. Nexus adalah dunia yang berdiri di antara realitas-realitaskita, tempat di mana waktu dan ruang berinteraksi dengan cara yang tidak bisa dipahami oleh akal manusia. Di sinilah seorang Penjaga Dimensi bernama Arka mengemban tugasnya.
Arka adalah seorang pemuda dengan wajah tenang dan rambut hitam legam yang selalu berkibar oleh angin dingin yang tak pernah berhenti berembus. Dia mengenakan jubah panjang berwarna biru tua yang berkilau, seolah-olah ditenun dari bintang-bintang malam. Tugas Arka sebagai Penjaga Dimensi adalah menjaga keseimbangan antara Nexus dan berbagai dunia lain, mencegah terjadinya kerusakan besar yang bisa menghancurkan kenyataan.
Suatu hari, saat Arka sedang berdiri di tepi jurang kegelapan yang disebut Abyssal Rift, dia merasakan getaran aneh yang menyerupai dentuman palu. Getaran itu semakin kuat dan menghasilkan suara yang melengking. “Ada sesuatu yang salah,” pikir Arka, merasakan potensi bencana yang mengancam.
Tanpa membuang waktu, Arka segera menyusun mantra perlindungan dan bergegas menuju sumber suara. Dia menyeberangi sebuah jembatan yang terbuat dari cahaya, meluncur cepat di antara lumut-lumut bercahaya yang menempel di dinding jurang. Setelah menempuh perjalanan singkat, dia menemukan sebuah portal yang terbuka lebar, menunjukkan gambaran dari alam lain yang tampak gelap dan kacau.
Di depan portal itu, dia melihat sosok tinggi besar dengan mata merah menyala dan tangan terentang, meraih energi dari dimensi lain. “Siapa kau?” Arka bertanya, suaranya penuh kewaspadaan.
Sosok itu menoleh, dan suara menggema dari mulutnya, “Aku Omkar, Penghancur Dimensi. Aku datang untuk merenggut energi dari Nexus dan memperluas kekuatanku ke dunia lain. Persiapkan dirimu untuk menghadapi kehancuran.”
Arka mendengus, mengatur napasnya yang bergetar karena kemarahan. “Kau tidak akan mengizinkan itu, Omkar. Nexus adalah tempat suci yang harus dijaga.”
Omkar tertawa, suaranya bagaikan guntur yang mengguncang. “Jaga? Apa arti semua itu? Dimensi ini hanya sebuah penjara, dan aku akan membebaskan diri dengan menghancurkannya!”
Pertarungan pun dimulai. Arka menyalurkan energi Nexus ke dalam dirinya, menciptakan bola cahaya yang berpendar cerah. Dengan gerakan tangan yang lincah, dia melepaskan bola cahaya itu menuju Omkar, tetapi Penghancur Dimensi itu dengan mudah menghindarinya selagi dia mengeluarkan gelombang gelap yang memancarkan rasa dingin. Gelombang itu menghantam Arka dan membuatnya terhuyung.
Kekuatan Omkar sangat luar biasa. Dalam sekejap, dia telah merusak sebagian besar perlindungan di Nexus. Arka tahu jika dia tidak segera menghentikan Omkar, semua yang dia lindungi akan musnah. Energi dan keinginannya bersatu saat dia mengingat para penjaga sebelumnya yang telah berkorban demi keseimbangan dimensi.
Arka menutup matanya dan membayangkan pola yang kuat dan kuno, sebuah mantra yang dipelajari dari kitab kuno yang dia temukan di reruntuhan waktu. Ketika dia membuka matanya kembali, ketenangan dan fokus terpancar dari wajahnya. Dia mengangkat tangannya, memanggil kekuatan teh yang lebih dalam. Sekarang, dia bukan hanya seorang Penjaga, tetapi juga penjaga harapan.
“Dengan kekuatan semua Penjaga, aku melindungi Nexus!” teriak Arka, suara yang menggema mengisi seluruh dimensi. Dia dapat merasakan arus energi positif mengalir dari berbagai dunia, menyatu bersama kekuatan Nexus.
Omkar, yang merasa terancam oleh energiya yang semakin besar, berusaha melawan. Dia mengeluarkan kekuatan kegelapan yang lebih kuat, menyebabkan gelombang energi berwarna hitam pekat menghantam dengan kencang. Namun, Arka tidak gentar. Energi terang di sekelilingnya semakin bersinar, menciptakan perisai tak terlihat menghalau serangan tersebut.
“Ini adalah akhir untukmu, Omkar!” Arka melanjutkan, tangan mengangkat tinggi ke langit. “Dengan semua energi dari Nexus, terimalah kutukan kelammu!” Dengan gerakan megah, Arka memusatkan semua kekuatan yang ada dan melepaskannya ke arah Omkar.
Sebuah cahaya menyilaukan muncul dari tangan Arka. Energi itu, campuran dari kekuatan Nexus dan harapan para Penjaga, menghantam Omkar dengan kekuatan yang tidak tertandingi. Saat cahaya itu menjangkau si Penghancur Dimensi, suara jeritan penuh kekalahan menggema di seluruh Nexus.
Akhirnya, dalam ledakan yang menyilaukan, Omkar hancur berkeping-keping, dan portal menuju alam lain tertutup selamanya. Nexus kembali menjadi tenang, seakan merasakan rasa syukur yang dalam.
Arka terjatuh ke tanah, kelelahan merayap pada dirinya. Dia tahu, walau keadaannya balum sepenuhnya aman, Nexus telah selamat untuk sementara waktu. Namun, selama Omkar ada, ancaman itu akan selalu ada.
Beberapa tahun berlalu, Arka terus melindungi Nexus, tetapi setiap malam dia akan mendongeng tentang pertempurannya itu kepada anak-anak Penjaga yang baru. Dengan cara ini, dia berharap generasi mendatang akan siap menjaga keseimbangan yang sangat rentan.
Dalam pikirannya, Arka memahami satu hal: menjadi Penjaga Dimensi bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang keberanian, pengorbanan, dan tujuan yang lebih besar—untuk menjaga keindahan dan harapan di tengah kegelapan yang selalu mengintai.
—
**Deskripsi Gambar untuk Artikel:**
Gambar menampilkan Arka, pemuda dengan jubah biru tua yang berkilau, berdiri di tepi jurang yang gelap dengan cahaya biru bercahaya di sekelilingnya. Di latar belakang, terdapat portal berwarna gelap yang menunjukkan gambaran kacau dari alam lain, sedangkan Arka mengangkat tangan kanannya, memancarkan energi bercahaya melawan sosok besar dengan mata merah menyala, menciptakan kontras antara kekuatan terang dan kegelapan. Suasana tegang dan dramatis, dengan cahaya bercahaya melawan gelombang gelap yang menggulung.