ID Times

situs berita dan bacaan harian

Penjaga yang Terperangkap di Zaman Bintang

Di tengah hutan lebat yang terletak jauh dari peradaban, terdapat sebuah menara tua yang ditumbuhi lumut dan tanaman merambat. Menara ini dikenal sebagai Menara Zaman Bintang. Konon, di dalam menara tersebut tinggal seorang penjaga yang berusia lebih dari seribu tahun, bernama Isvara. Ia adalah penjaga waktu dan ruang, yang tugasnya adalah menjaga keseimbangan alam semesta.

Setiap malam, Isvara duduk di dalam ruang observasinya yang dikelilingi oleh jendela-jendela besar. Dari sana, ia dapat melihat bintang-bintang berkilauan di langit. Dalam keheningan malam, ia sering melamun sambil memandangi langit, mengenang masa lalu ketika ia masih seorang manusia biasa. Dulu, Isvara adalah seorang astronom handal yang menghabiskan waktunya untuk mempelajari bintang-bintang dan meramalkan pergerakan langit.

Namun, semuanya berubah pada satu malam ketika sebuah meteor besar jatuh tepat di dekat menara. Dalam kegelapan, Isvara berlari keluar dan menyaksikan langit seolah-olah pecah menjadi ribuan kepingan cahaya. Tanpa ia sadari, kekuatan dari meteor tersebut mengalir ke dalam dirinya, membawa serta energi yang mengikatnya pada menara tersebut selamanya. Sejak saat itu, ia menjadi penjaga, terperangkap antara dunia manusia dan dunia bintang-bintang.

Hari-hari berlalu, dan meski Isvara memiliki kekuatan untuk mengubah waktu, ia hanya bisa menunggu. Setiap seribu tahun, satu bintang yang paling terang akan muncul di langit. Bintang ini disebut Bintang Malam. Dan jika ia bisa mengumpulkan kekuatan dari bintang tersebut, mungkin ia bisa memecahkan kutukan yang mengikatnya.

Namun, menjaga menara bukanlah tugas yang mudah. Isvara sering mendengarkan bisikan-bisikan halus dari hutan. Ia juga merasakan kehadiran makhluk-makhluk magis yang datang dan pergi, memperhatikan dirinya dari jauh. Di antara mereka, ada seorang gadis muda yang bernama Kanya. Kanya adalah seorang pemburu berbakat yang sering menjelajah hutan untuk mencari makanan yang cukup untuk keluarganya.

Suatu malam, saat Kanya sedang berburu, ia terpesona oleh cahaya yang bersinar di antara pepohonan. Dorong rasa penasarannya, ia mengikuti cahaya tersebut, dan tanpa ia sadari, ia telah mencapai menara tua itu. Kanya melangkah masuk dan melihat Isvara yang duduk di tengah ruangan, dikelilingi oleh peta bintang dan buku-buku kuno.

“Siapa kau?” tanya Isvara dengan suara dalam dan bergetar. Kanya tertegun sejenak, ia tidak pernah melihat seseorang se aneh ini, kulitnya bercahaya seperti bintang.

“Aku Kanya, hanya seorang gadis pemburu dari desa,” jawab Kanya dengan suara pelan. “Cahaya ini… apa ini? Mengapa menara ini bersinar?”

Isvara tersenyum pahit. “Ini adalah tempat di mana waktu dan ruang bertemu, Kanya. Tapi, aku adalah penjaga yang terperangkap di dalamnya. Aku terikat pada menara ini untuk menjaga keseimbangan alam semesta.”

Kanya mengenali kesedihan dalam mata Isvara. “Apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu?” tanyanya berusaha tulus.

“Tanpa keberanian dan keikhlasanmu, mungkin akan sangat sulit,” jawab Isvara. “Setiap seribu tahun, Bintang Malam akan bersinar. Jika kita dapat mengumpulkan energi dari bintang tersebut dan memadukannya dengan ajaran kehidupan, mungkin kita bisa bebas.”

Kanya terdiam sejenak, merenungkan rasa tanggung jawab yang tiba-tiba ada di pundaknya. Ia tahu itu bukan tugas yang mudah, tetapi ada sesuatu yang mendorongnya untuk membantu Isvara.

Di bawah bimbingan Isvara, Kanya belajar tentang bintang-bintang, tentang pergerakan waktu, dan pentingnya keseimbangan. Ia menghabiskan malam-malamnya di menara, juga belajar merajut kata-kata bijak dari ajaran kehidupan. Namun, kuasa jahat juga mengintai, makhluk-makhluk kegelapan yang ingin menguasai Menara Zaman Bintang dengan menghancurkan bintang-bintang di langit.

Suatu malam, saat Bintang Malam bersinar paling terang, makhluk-makhluk itu muncul. Mereka meluncurkan serangan untuk merebut kekuatan menara dari Isvara dan Kanya. Cuaca mendung, petir menyambar-nyambar di langit, dan langit menjadi gelap. Kanya dan Isvara bersatu, memanjat menara tertinggi dalam upaya meraih kekuatan Bintang Malam sebelum waktu habis.

Dalam momen yang penuh ketegangan, Isvara dan Kanya berdiri di puncak menara. Isvara mengingatkan Kanya untuk tetap fokus pada bintang dan menyalakan kuasanya. Kanya menatap Bintang Malam dan merasakan getaran energi yang kuat. Dengan segala kekuatan yang ada, ia mengulurkan tangan dan terhubung dengan bintang tersebut. Energi hangat menyelimuti mereka, dan cahaya berkilauan membanjiri mereka.

“Aku percaya pada kekuatan kebaikan dan impian kita!” teriak Kanya penuh semangat, suaranya melengking melawan kegelapan.

Getaran energi dari Bintang Malam mulai melawan kegelapan, memancarkan sinar yang lebih terang. Isvara, bersama Kanya, menciptakan jalinan kekuatan yang memancarkan gelombang cahaya ke seluruh dunia. Dalam ledakan kilauan yang menakjubkan, makhluk-makhluk kegelapan hancur menjadi debu, sementara energi terang membebaskan Isvara dari kutukan yang telah membelenggunya selama berabad-abad.

Begitu kabut gelap menghilang, Kanya melihat Isvara berubah. Separuh dari dirinya kini kembali menjadi manusia, dipenuhi dengan kehangatan masa lalu. Isvara berterima kasih kepada Kanya, meneteskan air mata kebahagiaan. “Kau telah membebaskanku, Kanya. Terima kasih. Kini, aku bisa kembali menjadi apa adanya.”

Namun, Kanya merasakan kerinduan yang mendalam. Dia tidak ingin berpisah dengan Isvara, sosok yang telah membimbingnya dalam perjalanan ini. Isvara tersenyum, “Jangan khawatir, Kanya. Kita semua terhubung dengan cara yang tidak terlihat. Keseimbangan yang telah kita pelihara dan ikatan kita akan menjadi legenda yang tidak akan pernah pudar.”

Sejak malam itu, Kanya kembali ke desanya dengan cerita dan pengetahuan yang tak ternilai. Isvara melanjutkan perjalanannya di antara bintang-bintang, menjadi bintang penuntun bagi generasi yang akan datang. Menara Zaman Bintang kini menjadi tempat sakral, di mana setiap malam bintang-bintang bercerita tentang dua jiwa yang selamanya terikat dalam tarian waktu dan bintang.

### Deskripsi Gambar untuk Artikel

Gambar yang menggambarkan cerita ini bisa memperlihatkan menara tua yang megah di tengah hutan lebat, dikelilingi oleh cahaya bintang yang bersinar. Di puncak menara, tampak seorang pria berambut panjang dan bercahaya, memegang peta bintang. Di sampingnya, seorang gadis muda dengan wajah penuh semangat sedang tertegun, mengikuti arah pandangnya ke langit yang dipenuhi bintang. Di latar belakang, ada nuansa gelap yang menunjukkan makhluk-makhluk kegelapan sedang mengintai, menciptakan kontras antara cahaya dan kegelapan.

### Penjaga yang Terperangkap di Zaman Bintang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *