Desa di Ujung Pelangi
August 11, 2024
Di ujung pulau yang dikenal sebagai Pulau Pelangi, terdapat sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh keindahan alam yang memukau. Desa ini dikenal sebagai Desa Pelita, karena penduduknya yang ramah dan penuh kasih sayang seperti cahaya yang menerangi tempat tersebut.
Di Desa Pelita, terdapat sebuah tradisi unik yang dilakukan setiap tahunnya. Pada hari-hari terakhir bulan Juli, seluruh warga desa berkumpul di pinggir pantai untuk merayakan Festival Cahaya. Festival ini dimulai dari senja hingga malam hari, di mana seluruh rumah di desa dinyalakan dengan ribuan lentera berwarna-warni.
Namun, tahun ini ada yang berbeda. Sebuah kabut hitam yang tebal tiba-tiba menutupi Desa Pelita, membuat semua lentera yang dinyalakan menjadi redup. Penduduk desa panik dan bingung, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Tak lama kemudian, seorang gadis muda dari desa tersebut mendapatkan ide brilian. Ia mengumpulkan semua lentera yang masih nyala dan meletakkannya di atas perahu kecil. Dengan bantuan para nelayan di desa, perahu itu lalu dikayuh keluar ke tengah laut, menjauh dari kabut hitam yang mencekam.
Saat perahu itu semakin menjauh, tiba-tiba terlihat cahaya putih yang terang benderang di ufuk timur. Penduduk desa menatap dengan takjub, karena cahaya itu semakin membesar dan memancarkan keindahan yang luar biasa. Mereka menyadari bahwa cahaya itu berasal dari matahari terbit yang memecahkan kabut hitam, dan kini cahaya matahari menyinari seluruh desa dengan kemegahan yang luar biasa.
Dengan perasaan haru dan bahagia, penduduk Desa Pelita merayakan Festival Cahaya mereka seperti biasa, namun kali ini dengan nuansa yang lebih istimewa. Mereka belajar bahwa di setiap kesulitan selalu ada jalan keluar, asalkan kita tidak kehilangan harapan dan keberanian.
Gambar: Sebuah desa kecil yang terletak di tepi pantai, dikelilingi oleh hamparan hutan hijau dan laut yang biru. Langit dipenuhi oleh warna-warna cahaya matahari terbenam yang cantik, menciptakan pemandangan yang sangat memukau.